Budaya Kerja 5S Dari Jepang

Visits: 27

Orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat baik. Tak heran jika perekonomian di negara Matahari Terbit tersebut maju pesat. Bagaiman tidak, di negara tersebut masyarakatnya tidak hanya bekerja untuk mencari uang, tetapi bekerja adalah kesenangan mereka. Masyarakat Jepang juga memiliki budaya kerja yang unik, yaitu dengan memegang teguh tradisi. Itu bisa dilihat dari sikap, cara berpikir, pola kerja, cara berpakaian, bahasa, hingga pola makan.
5S adalah budaya kerja bangsa Jepang yang cukup dikenal masyarakat dunia, dengan tujuan untuk peningkatan profit, efisiensi, pelayanan, dan keamanan. Budaya kerja 5S ini adalah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Budaya kerja 5S saat ini sudah banyak diterapkan dalamorganisasi maupun perusahaan-perusahaan bisnis.
Seiri (Ringkas)
Yakni langkah awal menjalankan budaya 5S, yaitu membuang atau menyortir barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuanagn atau recycle bin. Ini dimaksudkan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, sebab hanya digunakan untuk menyimpan barang atau file-file penting yang memang benar-benar dibutuhkan. Tujuan lainnya adalah agar tempat kerja lebih rapi dan tidak berantakan.
Seiton (Rapi)
Selanjutnya adalah merapikan semua barang atau file-filepenting dengan teliti, membuatnya menjadi terorganisir dan sistematis. Beri nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat, bisa juga menggunakan kode di tempat penyimpanan. Jikak berbentuk barang, berikan label dengan nama atau visual sebagai ciri khas. Jika berbentuk file, maka buatlah folder khusus di komputer anda. Tujuannya adalah agar lebih mudah mengidentifikasi pada saat file atau barang-barang tersebut dibutuhkan.
Seiso (Resik)
Langkah ketiga adalah membersihkan tempat kerja, ruangan,dan lingkungan tempat kerja. Tanamkan dalam diri anda bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Keberihan akan menghindari penyakit-penyakit. Jika anda terserang penyakit, maka sudah tentu pekerjaan anda akan tertunda bahkan terbengkalai, sehingga akan menurunkan produktifitas, yang pada ujungnya dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
Seiketsu (Rawat)
Tahap ini merupakan tahap yang sulit dimana anda harus menjaga ketiga tahapan awal. Perawatan bukan saja bertujuan untuk membuat barang atau file menjadi lebih awet, namun juga bertujuan agarsetiap barang atau file tersebut dapat segera digunakan apabila dibutuhkan mendadak.
Shitsuke (Rajin)
Rajin atau disiplin adalah kebiasaan dan pemeliharaan program 5S awal yang sudah berjalan.Jika anda berada di posisi sebagai atasan, maka anda perlu membuat standar 5S dan mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota tim anda.Jika perlu berikan training 5S agar seluruh anggota paham mengenai 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan.

One thought on “Budaya Kerja 5S Dari Jepang”

Leave a Reply

Your email address will not be published.