Views: 37
Bongkar muat adalah kegiatan menaikkan atau menurunkan barang dari dan atau ke kapal (H.I. Lavery, 1990). Sedangkan menurut Undang-undang RI No. 9 Tahun 1985 tentang Perikanan, alat penangkap ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan (Irawan Muripto dan Achmad S, 2011). Dengan demikian, bongkar muat alat penangkap ikan adalah kegiatan menaikkan atau menurunkan sarana dan perlengkapan atau benda lainnya untuk menangkap ikan dari dan atau ke kapal.
Pelaksanaan bongkar muat alat penangkap ikan tidak boleh dilakukan sembarangan. Pelaksanaan bongkar muat ini harus memperhatikan beberapa hal sehingga alat tangkap yang akan ditempatkan diatas kapal dapat tersusun rapi dan dapat dengan mudah digunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah:
1. Tempat
Dimanakah alat tangkap ini akan ditempatkan diatas kapal? Di bagian buritan, haluan, atau samping kapal. Biasanya penentuan tempat alat tangkap ini berhubungan erat dengan proses operasi penangkapan ikan. Contoh: untuk alat tangkap stern trawl, maka jaring ditempatkan di bagian buritan atau belakang kapal.Untuk alat tangkap purse seine, maka jaring ditempatkan di bagian samping kanan atau kiri kapal. Penempatan alat tangkap ikan ini harus memperhitungkan efektifitas dan efisiensi pada sat setting.
2. Keadaan
Perlu untuk diperhatikan bahwa tempat untuk alat tangkap ikan di atas kapal harus berada dalam keadaan bersih. Tempat alat tangkap ikan di atas kapal harus terbebas dari benda-benda yang dapat merusak alat tangkap tersebut. Tempat yang kotor baik oleh genangan minyak, bangkai-bangkai ikan atau benda-benda tajam seperti paku, kayu, dsb, akan menyebabkan alat tangkap mengalami kerusakan. Selain itu tempat yang kotor akan mempersulit proses penurunan alat tangkap ikan pada saat operasi.
3. Tahapan
Penempatan alat tangkap ikan harus memperhatikan tahapan pelaksanaan setting dan hauling pada saat operasi penangkapan ikan. Ini adalah demi terlaksananya proses operasi penangkapan yang efektif dan efisien. Sebagai contoh, untuk alat tangkap gillnet yang akan ditempatkan di bagian samping kapal, maka tahapan pemuatan alat tangkap ikan tersebut adalah sebagai berikut:
- Tempatkan satu orang berada di bagian samping depan kapal dan satu orang di bagian samping belakang kapal, dan satu orang lagi diantara keduanya.
- Orang yang berada di samping bagian depan kapal memegang ujung tali ris bagian atas, sedangkan orang yang berada di samping bagian belakang kapal memegang ujung tali ris bagian bawah. Sementara itu, orang yang berada diantara keduanya memegang badan jaring bagian ujung.
- Setelah ketiganya siap, tarik tali ris atas, bagian tengah jaring, dan bagian tali ris bawah secara bersama-sama.
- Hasil tarikan tali ris atas dan tali ris bawah yang ada di atas kapal harus membentuk lingkaran yang sesuai dengan arah pintalan tali ris. Hal ini bertujuan agar tali ris tidak kusut.
- Badan jaring yang ditarik ke atas kapal harus ditata sedemikan lupa agar tidak tumpang tindih. Ini adalah untuk memastikan alat tangkap terbentang sempurna ketika dijatuhkan kedalam air.