Views: 77
Kali ini saya mau review mengenai 4 level mengajar secara online. Ini merupakan pendapat saya mengenai bagaimana cara pengajar mentransfer ilmunya secara daring kepada peserta didiknya dalam kondisi #mengajarpascapandemi. Ok, kita mulai:
LEVEL 1.
Pada level ini, pengajar mengajar seperti biasa layaknya mengajar secara tatap muka dimana peserta didiknya ada di kelas. Papan tulis dan spidol boardmarker menjadi media untuk mengajar. yang membedakan adalah bahwa pada mengajar daring, peserta didiknya sekarang tidak di kelas melainkan ada di rumah masing-masing. Peserta didik ditampilkan melalui aplikasi zoom dan di proyeksikan melalui proyektor InFocus ke layar. Oleh sebab itu setting kelas dibuat seperti biasa, namun ditambahkan perlengkapan multi media seperti laptop, kamera, dan microphone. Lihat video setting kelas online sederhana.
LEVEL 2
Pada metode mengajar daring atau online level 2, pengajar tidak menggunakan papan tulis sebagai medianya, namun menggantinya dengan pen tablet. Pen tablet ini sebagai alat tulis digital, dimana dikombinasikan dengan aplikasi microsoft whiteboard. Dengan demikian, whiteboard virtual ini akan di share melalui fasilitas share screen pada zoom.
LEVEL 3
Pada mengajar level 3, pengajar menyampaikan materinya berupa slide-slide presentasi yang dibuat melalui aplikasi Microsoft Power Point. Slide presentasi ini di share melalui fasilitas share screen pada zoom.
Level 4
Mengajar pada level ini merupakan metode mengajar level paling tinggi, dan membutuhkan kreatifitas pengajarnya yang sangat tinggi. Pengajar membuat video pembelajaran baik animasi, praktek, maupun lainnya, dan selanjutnya video ini dishare ke para peserta didik baik melalui aplikasi zoom atau aplikasi lainnya. Di ujung video, biasanya pengajar memberikan penugasan kepada siswa terkait dengan materi belajar yang di-video-kan tersebut. Untuk melihat contoh video belajar LEVEL 4 ini, bisa klik video ini.
Itulah 4 level mengajar secara online untuk menyikapi pandemi yang saat ini sedang mewabah. Semua tergantung kesiapan pendidik, kelengkapan alat, dan tentu saja kemauan pendidik dalam berkreasi menyampaikan materi belajarnya. Salam #mengajarpascapandemi