Pembukaan CPNS 2024: Jadwal, Formasi, dan Cara Pendaftarannya

Views: 1

Pemerintah Indonesia berencana membuka seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), calon pegawai negeri sipil (CPNS), dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada tahun 2024. Berikut adalah informasi terkait pembukaan CPNS 2024:

  1. Jadwal Seleksi:
    • Periode I (Maret 2024): Pengumuman pendaftaran CPNS dan Sekolah Kedinasan dimulai pada minggu ketiga Maret 2024.
    • Periode II (Juni 2024): Pengumuman pendaftaran CPNS dan PPPK akan dilakukan pada bulan Juni 2024.
    • Periode III (Agustus 2024): Pendaftaran CPNS dan PPPK dimulai pada bulan Agustus 2024.
  2. Formasi:
    • Menurut Kompas.com, terdapat total 1.289.824 formasi pada CASN 2024, yang terbagi menjadi 427.650 formasi pada instansi pusat dan 862.174 formasi pada instansi daerah4.
    • Lebih dari 600 instansi pemerintah telah melakukan perincian formasi ke dalam Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
  3. Cara Pendaftaran:
    • Pendaftaran CPNS 2024 dapat dilakukan melalui portal SSCASN di situs resmi SSCASN.
    • Calon peserta harus membuat akun SSCASN dengan mengisi data identitas dan mengunggah dokumen yang diperlukan.

Ratusan Ribu Honorer Berpotensi Batal Jadi ASN PPPK 2024: Proses Verifikasi dan Validasi Menentukan Nasib

Views: 0

Pada tahun 2024, rencana pengangkatan ratusan ribu tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengalami pengurangan drastis. Sebelumnya, tercatat sebanyak 2,3 juta tenaga non-ASN yang diharapkan melalui pengangkatan, namun kini hanya tersisa 1.788.851 orang.

Hal ini terjadi setelah pelaksanaan verifikasi dan validasi (verval) oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Proses verval ini bertujuan memastikan kualifikasi dan kebutuhan formasi yang tepat untuk pengangkatan PPPK. BKN menggunakan enam kriteria, termasuk status honorarium, surat keputusan pengangkatan, masa kerja, usia, jabatan, tingkat pendidikan, serta Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)1Hasil verval menunjukkan berbagai tingkat penyelesaian kriteria, yang akan menjadi dasar dalam penentuan kebijakan pengangkatan PPPK ke depannya.

Dengan berjalannya proses verval ini, pemerintah berharap dapat memastikan pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN PPPK berjalan lebih transparan dan sesuai kebutuhan aktual, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia.

Kenapa Pulau Jawa Rawan Gempa Bumi

Views: 3

Dilansir dari CNBC.com, gempa Bumi mengguncang Jawa Barat pada hari ini, Rabu (1/5/2024) pukul 10.06 WIB. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M 4,2. Episenter terletak pada koordinat 7.2 LS dan 107.57 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 4 km. Dalam keterangan resminya, BMKG menyebut gempa bumi ini merupakan jenis dangkal akibat Sesar Garut Selatan. Hasil analisa ini dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Lebih lanjut, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan dirasakan di wilayah Majalaya, Ciwidey, Banjaran, Cibereum, Pangalengan, dan Garut dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Di Soreang Kab. Bandung, Pasirwangi, Garut dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Akan tetapi, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Lalu mengapa Jawa Barat sering terjadi gempa? apakah wilayah ini merupakan wilayah yang rawan gempa? berikut adalah penjelasan kenapa Pulau Jawa rawan gempa.

Pulau Jawa merupakan wilayah yang sering mengalami gempa bumi. Berikut adalah beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Pulau Jawa rawan terhadap peristiwa gempa:

  1. Batas Pertemuan Lempeng: Indonesia berada di antara tiga pertemuan lempeng besar, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Pulau Jawa terletak pada batas lempeng yang terus bergerak. Di sebelah barat, batas lempeng dimulai dari Sumatera dan berlanjut ke selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku. Beberapa daerah di wilayah ini dekat dengan zona subduksi, di mana lempeng oseanik menunjam di bawah lempeng kontinenPertemuan dua lempeng ini merupakan kawasan yang aktif secara tektonik, sehingga Sumatera dan Jawa rawan terhadap peristiwa gempa tektonik.
  2. Struktur Sesar Aktif: Pulau Jawa memiliki banyak struktur sesar aktif. Pergerakan sesar aktif memicu terjadinya gempa tektonik atau gempa bumi karena aktivitas tektonik. Wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya, kerap mengalami gempa karena berada dalam zona subduksi atau megathrust. Megathrust adalah zona tempat bertemunya lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Zona megathrust membentang dari ujung Sumatera hingga Bali dan Nusa Tenggara.
  3. Prisma Akresi: Beberapa gempa di wilayah Banten, selatan Jawa, terjadi di wilayah yang disebut prisma akresi. Prisma akresi merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa karena berada di atas pusat-pusat gempa. Wilayah ini terdiri dari sesar-sesar naik yang mengangkat akibat proses penumbukan atau penunjaman. Pulau Nias di Sumatera Utara juga berada di kawasan sesar akresi.

Dengan pemahaman tentang faktor-faktor ini, kita dapat lebih menghargai mengapa Pulau Jawa sering mengalami gempa bumi. Semoga informasi ini bermanfaat!