Views: 17
Rumah merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap orang. Salah satu parameter kesuksesan seseorang dapat dilihat dari rumah yang dimilikinya. Setiap orang pasti berhasrat untuk memiliki rumah. Bahkan orang yang memiliki kemampuan keuangan terbatas pun pasti akan memprioritaskan dana keuangannya untuk memenuhi kebutuhan ini, yaitu memiliki rumah. Seorang pasangan muda yang baru menikah, dalam proyeksi masa depannya tentu akan memikirkan untuk memiliki rumah.
Akan tetapi, memiliki rumah dan membeli rumah bukanlah perkara yang mudah. Membeli rumah tidak semudah membeli makan ringan di swalayan, dimana ia tinggal ambil kemudian langsung membayar di kasir. Membeli rumah harus dipikirkan dengan matang sehingga rumah yang dibeli tidak disesali. Bisa jadi, jika kita salah membeli rumah atau asal saja dalam membeli rumah, misalnya tanpa berdiskusi dulu dengan anggota keluarga, maka rumah yang akan ditinggali justru menjadi tidak nyaman. Anggota keluarga perlu terlibat dalam hal pembelian rumah. Diskusi keluarga sangat penting untuk keberlangsungan kenyamanan rumah tangga. Hal yang perlu didiskusikan itu bukan hanya mengenai lokasi, lingkungan, atau akses ke fasilitas sosial saja, melainkan juga dalam hal pembiayaan untuk membeli rumah.
Membeli rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bisa jadi uang tabungan yang terkumpul selama beberapa tahun bisa langsung terkuras habis demi memiliki rumah saja. Itu pun mungkin baru membeli rumah, belum lagi harus memikirkan biaya untuk renovasi rumah, atau membeli furniture. Bisa saja kita mampu untuk membeli rumah, namun kita kehabisan dana untuk melakukan renovasi. Memikirkan biaya untuk membeli rumah itu harus satu paket dengan memikirkan biaya renovasi. Kenapa? Sebab biasanya rumah yang baru kita beli tentu belum sepenuhnya sesuai dengan keinginan dan definisi kenyamanan kita. Setelah membeli rumah, sudah dapat dipastikan akan ada bagian-bagian rumah yang perlu direnovasi dan furniture yang harus dibeli. Untuk itu kita harus dapat menyiasati pembelian rumah sehingga biaya renovasi pun dapat teranggarkan.
Salah satu cara untuk menyiasati pembelian rumah adalah dengan cara melakukan peminjaman dana tanpa agunan. Di era internet ini, peminjaman dana tanpa agunan dapat dilakukan dengan cara mengajukan aplikasi peminjaman dana secara online. Untuk panduan cara submit aplikasinya mungkin anda dapat mengunjungi laman tersebut. Yang ingin saya bahas disini adalah strategi pendanaannya.
Misalnya jika anda menemukan rumah seharga Rp100.000.000 (anggaplah anda sudah berdiskusi dengan keluarga dan setuju mengenai faktor lokasi, dan akses sosial), kini anda tinggal memikirkan pembiayaan pembelian properti tersebut. Anggaplah pula anda memiliki tabungan hanya sebanyak Rp50.000.000. Maka ada beberapa cara untuk menyiasati hal ini.
- Mengajukan aplikasi peminjaman tanpa agunan sebesar Rp50.000.000. Pinjaman yang anda terima ditambah dengan uang tabungan anda akan cukup untuk membeli rumah tersebut, namun resikonya adalah anda tidak memiliki pembiayaan untuk melakukan renovasi rumah.
- Mengajukan aplikasi peminjaman tanpa agunan sebesar Rp100.000.000. Itu berarti dana pinjaman anda digunakan untuk membeli rumah, dan dana tabungan anda digunakan untuk melakukan renovasi rumah. Resikonya adalah jika anda menghabiskan seluruh tabungan anda untuk biaya renovasi rumah, maka anda tidak memiliki dana lagi untuk kebutuhan darurat.
- Mengajukan aplikasi peminjaman tanpa agunan sebesar lebih dari Rp100.000.000. Misalnya anda mengajukan dana peminjaman sebesar $150.000.000. Dengan demikian dana pembelian rumah dan renovasi rumah adalah dengan menggunakan dana pinjaman, sementara uang tabungan anda adalah dana untuk kebutuhan lain misalnya saja kekurangan renovasi, atau membeli furniture, serta untuk hal-hal darurat.
Tidak ada yang salah dalam ketiga strategi itu, semuanya kembali kepada kepentingan masing-masing. Anda dapat memilih strategi pertama, kedua, atau ketiga. Yang perlu anda ingat adalah bahwa ketenangan dan kebahagiaan keluarga adalah hal yang palking utama. Ingat! Dana pinjaman anda harus dikembalikan berikut dengan bunga jika ada. Itu juga harus anda pikirkan. Pikirkan cicilan pembayaran anda agar mampu terbayar setiap bulan dan tidak mengganggu pembiayaan bulanan anda.