Views: 18
Liburan merupakan kegiatan konsumtif, yaitu kegiatan yang membuat neraca keuangan seseorang berkurang. Jelas sekali karena liburan membutuhkan uang untuk ‘dihamburkan’. Artinya, berniat untuk melaksanakan liburan berarti harus merancang keuangan. Harus ada proses perhitungan terlebih dahulu mengenai dana yang disiapkan untuk berlibur. Perencanaan keuangan untukliburan sangat penting agar tidak terjadi krisi keuangan setelah melakukan liburan.
Jika sudah membuat rencana budget untuk liburan, lalu dari mana dananya?
Pilihannya menabung atau meminjam uang? Jika menggunakan opsi pertama alias menabung, maka liburan baru bisa terlaksana jika jumlah uang di tabungan sesuai dengan budget untuk liburan. Akan tetapi jika menggunakan dana pinjaman, misalnya lewat skema kredit tanpa agunan, maka liburan dapat langsung terlaksana namun sepulangnya dari liburan anda harus siap-siap mendapat tagihan. Beda kasus jika liburan yang akan dilaksanakan adalah liburan yang “harus dilakukan”. Misalnya saja hendak menghadiri pesta pernikahan saudara kandung di Eropa atau Asia. Lantaran ini adalah suatu keharusan, maka opsi peminjaman uang untuk liburan bisa dilakukan.
Sebetulnya ada solusi ketiga, yaitu penggabungan opsi pertama dan kedua, dimana dana untuk liburan diperoleh dari tabungan yang dimiliki ditambah dengan dana pinjaman.
Apakah bijak menggunakan dana pinjaman untuk liburan?
Cukup banyak perencana keuangan yang mengingatkan agar berhati-hati dalam membiayai liburan. Sudah sering mereka mengungkapkan pernyataan,’jangan terlena untuk mengeluarkan budget liburan!’
Kuncinya adalah dana untuk keperluan berlibur ini harus tidak mengganggu cash flow rutin anda. Kenapa mesti memaksakan diri melakukan liburan jika pada akhirnya keadaan financial anda menjadi buruk.
Dalam kasus tertentu, meminjam uang utnuk liburan sah saja dilakukan sepanjang itu tidak membebani. Contoh kasus begini: Sudah hampir 3 tahun ke belakang anda mengumpulkan uang untuk berlibur ke suatu tempat yang menjadi favorit anda. Dan anda pun sudah menentukan waktu untuk berlibur bersama pasangan anda. Waktu yang ditentukan adalah waktu yang special karena untuk merayakan hari pernikahan anda. Akan tetapi ketika waktu yang telah ditentukan tiba, budget liburan anda tidak mencukupi. Ini bisa terjadi karena banyak factor, misalnya terjadi perubahan kurs mata uang, dana liburan pernah digunakan untuk kebutuhan mendesak atau yang lainnya. Lalu bagaimana solusinya agar pasangan kita tidak kecewa? Ya, solusinya adalah dengan melakukan peminjaman uang.
Liburan kadang memang perlu. Liburan adalah momen untuk memanjakan diri dan menghilangkan kepenatan beraktifitas. Tapi bagi yang merencanakan keuangan dengan baik, dia bakal menunda rencana itu ketimbang harus kehilangan uang yang tak perlu.
Memanfaatkan pinjaman uang untuk membiayai liburan akan terasa bebannya seusai liburan! Tiap bulan kita harus menyisihkan dana untuk membayar angsuran. Belum lagi angsuran itu ditambah dengan bunga. Perhitungan meminjam uang untuk liburan harus dilakukan secermat mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan itu adalah jika nila pinjaman termasuk bunga justru melebihi budget liburan yang telah dikeluarkan. Saya pikir jika ini terjadi maka ini adalah sesuatu yang sangat konyol.
Sebisa mungkin utang pinjaman itu hanya untuk menutupi kekurangan dana, bukan seluruhnya! Dan usahakan pinjaman ke tempat lain misalnya jasa peminjaman uang online adalah opsi terakhir setelah gagal mendapat pinjaman dari teman, orangtua, atau cash bon kantor.