Sikap Yang Harus Dilakukan Pemimpin Ketika Melakukan Perubahan Dalam Organisasi

Views: 31

Ketika seorang pemimpin baru muncul  di dalam suatu organisasi, biasanya mereka membawa sesuatu yang diharapkan akan dapat memberikan perubahan dalam organisasi yang ia pimpin. Jika perubahan yang ia bawa adalah sangat ekstrim, dalam arti sangat berbeda dengan kebiasaan di dalam organisasi, maka biasanya akan muncul perlawanan yang ekstrim pula dari dalam organisasi. Dalam hal ini biasanya para anggota di dalam organisasi akan melakukan “perlawanan” terhadap perubahan yang dibawa pimpinan baru. “Perlawanan” ini biasnaya adalah akrena mereka belum memahami arah yang sebetulnya ingin dicapai oleh pemimpin baru, atau karena mereka enggan untuk berubah karena sudah berada di zona nyaman. Untuk menyikapi hal ini, sudah sepatutnya para pemimpin harus memiliki strategi yang cerdas dalam mengelola perubahan sehingga perubahan yang ia bawa akan didukung dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.

Pikirkan tentang hal ini; Anda pernah mengalami ketika Anda sudah punya ide untuk proses baru, tetapi gagal untuk memperkenalkan kepada anggota tim yang lain. Anggota tim anda justru memberikan “perlawanan” terhadap proses baru yang akan anda jalankan.

Pemimpin yang baru harus dapat menempatkan anggota merasa nyaman dalam menjelaskan alasan di balik “perlawanan” mereka terhadap perubahan yang diusung. Demikian pula sebaliknya, pemimpin yang baru harus siap untuk menjelaskan kepada anggota mereka apa yang berubah dan mengapa. Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemimpin yang baru ketika mereka melakukan perubahan dalam organisasi:

– Pemimpin yang baru tidak harus mencoba untuk merasionalisasi suatu masalah, tetapi ia harus fokus pada membuka dan menjaga saluran komunikasi yang jelas dengan anggota tim sehingga anggota tim mengerti apa yang akan terjadi dan apa artinya perubahan tersebut bagi mereka dan bagi organisasi.

– Pemimpin yang baru harus dapat membantu anggotanya dalam mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang situasi terbaru sebagai akibat dari perubahan, baik positif dan negatif.

– Pemimpin yang baru harus menginformasikan kepada anggota mereka tentang perubahan apa yang akan dilakukan, kapan itu akan terjadi, mengapa itu harus dilakukan, dan apa hasil yang diharapkan dari perubahan tersebut. Demikian pula sebaliknya, bahwa pemimpin yang baru juga harus menjelaskan kepada anggota tim tentang apa yang tidak berubah.

– Pemimpin tim harus mampu memahami kekhawatiran khusus dari setiap anggota. Apa kekhawatiran mereka dan seberapa kuat perasaan mereka tentang hasil potensial dari perubahan yang akan dilakukan, baik positif dan negatif (apakah mereka menganggap hal itu sebagai baik atau buruk?).

The Bottom Line

Menaklukkan tantangan “perubahan” melalui manuver team building memerlukan inovasi dan kreativitas. Kita harus yakin bahwa setiap orang sebetulnya merindukan ide-ide (baik besar atau kecil) yang dapat memberikan tambahan warna untuk tim atau organisasi, dan berharap bahwa ide tersebut akan mendulang sukses di masa yang akan datang. Namun faktor emosi, kepentingan, dan gengsi cenderung menutupi kerinduan tersebut, dan ini diimplementasikan dalam bentuk “perlawanan” terhadap perubahan yang diusung. Mereka sebetulnya takut bahwa perubahan itu akan gagal dan berujung pada kinerja yang jauh lebih buruk dari yang sudah diterapkan. Pendekatan komunikasi  dan menghilangkan arogansi pemimpin adalah jalan yang bagus untuk mengatasi hal tersebut.

One thought on “Sikap Yang Harus Dilakukan Pemimpin Ketika Melakukan Perubahan Dalam Organisasi”

Leave a Reply

Your email address will not be published.