Category Archives: Dunia Pendidikan

CARA MENENTUKAN PANJANG TALI UNTUK MENGGANTUNGKAN JARING (HANGING RATIO)

Hits: 59

Jaring merupakan salah satu alat yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. Ada banyak jenis alat menangkap ikan berbahan jaring, seperti trawl, purse seine, atau gill net. Jaring memiliki kemampuan untuk merubah bentuk dan luasnya. Karena perubahan bentuk ini, maka bentuk dan ukuran mata jaring atau mesh size juga mengalami perubahan. Perubahan bentuk dan ukuran mata jaring ini dipengaruhi oleh proses penggantungan jaring pada tali ris. Artinya, untuk perubahan ukuran mata jaring dipengaruhi oleh panjang jaring dan panjang tali ris. Menentukan ukuran mata jaring ini disebut dengan Hanging Ratio, dengan satuan persen.

Hanging ratio merupakan persentase bukaan mata jaring ke samping yang diperoleh dari perbandingan antara panjang tali untuk menggantungkan jaring dengan panjang jaring yang digantungkan ketika teregang sempurna. Jadi, jika Panjang tali untuk menggantungkan jaring disimbolkan dengan L, dan panjang jaring yang digantungkan adalah Lo, maka Hanging ratio adalah L dibagi dengan Lo dikali 100%. Suatu jaring atau mata jaring yang teregang sempurna ke arah samping akan memiliki nilai Hanging ratio sebesar 1 atau 100%. Simak materi “Cara menentukan panjang tali untuk menggantungkan jaring” versi video di bagian akhir artikel ini.

Dengan demikian, semakin kecil nilai Hanging rasio maka mata jaring semakin terbuka ke arah samping, dan sudut yang dibentuk oleh kaki jaring akan semakin lebar. Perhatikan ilustrasi bukaan hanging rasio berikut ini:

Bukaan mata jaring untuk tiap Hanging Ratio

Pada HR=1, sudut yang dibentuk oleh kaki jaring a dan b adalah 180o, Pada HR = 0,9, sudut yang dibentuk oleh kaki jaring akan menjadi 128o, HR = 0,8 memiliki sudut 106o, HR = 0,7 memiliki sudut 90o, HR = 0,5 bersudut 60o, dan HR = 0,4 bersudut 45o. Penentuan ukuran hanging ratio ini sangat penting untuk menentukan ukuran ikan yang akan ditangkap, karena didasarkan oleh cara ikan tertangkap oleh jaring, menentukan panjang tali ris, dan menentukan jarak antar pelampung dari jumlah pelampung yang telah dihitung. Pada video di CHANNEL YOUTUBE: @YUSEPCHANEL sudah dibahas mengenai bagaimana cara ikan tertangkap oleh jaring dan cara menentukan jumlah pelampung. Jika lupa silahkan anda klik pada video di channel Youtube @yusepchanel

Agar lebih jelas mengenai pengertian hanging ratio ini, perhatikan contoh soal berikut ini.

Diketahui, suatu jaring dengan jumlah mata jaring 200 mata. Ketika teregang sempurna, ukuran mata jaring tersebut adalah 50 mm. Jika jaring tersebut diinginkan memiliki hanging rasio sebesar 80%, tentukanlah panjang tali ris yang diperlukan.

Mari kita selesaikan persoalan ini:

Diketahui: jumlah mata = 200 mata

Ukuran 1 mata jaring = 50mm

HR = 80% atau 0,8

Ditanyakan L atau panjang tali ris

Jawab.

Untuk mencari L atau panjang tali ris maka harus diketahui terlebih dahulu panjang jaring teregang sempurna.

Panjang jaring teregang sempurna adalah

Ukuran mata jaring teregang sempurna dikali dengan jumlah mata jaring,

Yaitu 50 mm atau 0,050 meter dikali dengan 200 mata sama dengan 10 meter.

Dengan demikian, maka L atau panjang tali ris adalah

HR dikali dengan Lo

Sama dengan 0.8 dikali 10 sama dengan 8 meter.

Dengan kata lain, bahwa

Dengan HR 0,8, maka Ukuran mata jaring tersebut mengalami perubahan dari 50 mm menjadi 40 mm, sehingga panjang jaring adalah sama dengan panjang tali ris yaitu 0,04mm dikali 200 mata sama dengan 8 meter.

Hanging Ratio

Persyaratan Untuk Membuat Rumpon Ikan

Hits: 29

Ardidja 2010 dalam bukunya Bahan Alat Penangkap Ikan menjelaskan bahwa persyaratan untuk membuat rumpon atau Fish Aggregating Devices (FAD) berbahan tumbuhan adalah sebagai berikut:

  1. Tumbuhan harus yang mengandung banyak klorofil dan segar (bukan kering).
  2. Harus dapat cepat membusuk dan tahan lama (sekitar 15 hari) atau lebih (berserat memanjang dan liat).
  3. Harus dapat menciptakan lingkungan yang teduh.
  4. Mudah diangkat, diperbaharui, dipindah, dan berharga murah.

Dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, tumbuhan yang cocok untuk dijadikan rumpon adalah tumbuhan dari famili Palma atau (Arecaceae) seperti daun kelapa, aren, dan pinang. Gambar berikut menunjukkan jenis pohon yang daunnya digunakan utuk membuat rumpon.

Daun untuk bahan rumpon ikan

Sedangkan untuk rumpon yang berbahan bukan tumbuhan, persyaratan bahan pembuatan rumpon adalah sebagai berikut:

  1. Pelampung terbuat dari bahan yang dilapisi cat anti korosi atau fiberglass yang dikonstruksi dapat mengapungkan total berat komponen rumpon.
  2. Rumpon dapat sebagai media tumbuh atau menempel organisme-organisme pembentuk terumbu karang. Sebagai contoh ban bekas sangat cocok digunakan sebagai media pembuatan rumpon.
  3. Tali jangkar terbuat dari serat baja non korosif atau serat buatan yang memiliki breaking strength atau densitas yang sangat besar.
  4. Pemberat terbuat dari cetakan semen yang memudahkan mempercepat tumbuhnya karang pada semen tersebut.

(San 1982) menyebutkan bahwa panjang tali jangkar untuk rumpon adalah berkisar antara 1 hingga 1,8 kali kedalaman perairan tempat dipasangnya rumpon tersebut. Sedangkan diameter tali jangkar adalah 18-20 mm berupa serat sintetis Polypropilene (PP).

Cara Menentukan Posisi Kapal Dengan Baringan 4 Surat

Hits: 90

Cara menentukan posisi kapal dengan baringan 4 surat juga dapat dlihat melalui aplikasi Belajar NKPI. Klik disini untuk mendapatkan aplikasi Belajar NKPI. Baringan empat surat atau baringan 45 adalah teknik menentukan posisi sejati kapal  dengan cara membaring sebuah benda darat ketika kapal tersebut memiiliki baringan relatif 45o. Baringan relatif adalah sudut yang dibentuk antara haluan sejati kapal dengan garis baringan kapal dengan benda. Baringan 45o disebut juga baringan empat surat, karena pada kompas, satu surat adalah memiliki nilai sudut 11 1/o atau 11,25o. Dengan demikian, maka empat surat adalah berarti 11,25x 4 = 45o. Yang merupakan sudut baringan relatif kapal tersebut ke benda darat yang dibaring. Baringan 45 merupakan aplikasi matematika pada segitiga 45o. Perhatikan segitiga ini.

Gambar segitiga 4 surat

Perhatikan segitiga matematika trigonometri ini. Jika sudut CAB adalah sama dengan 45o, dengan sudut CBA adalah 90o atau sudut siku-siku, maka Jarak AB akan sama dengan jarak CB (AB = CB). Teori segitiga ini digunakan untuk menentukan lokasi sejati kapal, dimana jika kapal bergerak dari A ke B, maka jarak AB merupakan jarak yang ditempuh kapal, akan sama dengan jarak dari benda darat atau Benda A ke Kapal tersebut. Dan jarak benda A ke kapal tersebut dapat digunakan untuk menentukan posisi kapal yang sebenarnya, atau posisi sejati kapal.

Agar lebih jelas tentang Cara Menentukan Posisi Kapal Dengan Baringan 4 Surat, mari kita lihat contoh persoalan berikut ini:

Sebuah kapal berlayar dengan kecepatan 5 knot pada haluan pedoman 025o. Pada pukul 06.30, sebuah benda dibaring dengan menggunakan baringan 4 surat. Kemudian pada pukul 07.00, benda yang sama dibaring untuk yang kedua kalinya pada saat kapal melintang dengan tersebut atau dengan baringan relatif 90o. Diketahui variasi 2Timur, deviasi 3Timur. Tentukan haluan sejati kapal, jarak kapal ke benda pada jam 07.00, dan lukis dan tentukan posisi sejati kapal!

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, langkah pertama adalah menentukan haluan sejati kapal, sama seperti dalam cara menentukan posisi kapal dengan baringan silang.

Diketahui pada soal, haluan pedoman adalah 025o. variasi 2Timur, deviasi 3Timur. Haluan sejati merupakan penjumlahan antara haluan pedoman dengan variasi ditambah deviasi. sehingga : 025+ (+2o) + (+3o) = 030o.

Ingat tanda (+) di depan angka 2dan 3o menunjukkan arah Timur, sesuai pada soal.

Selanjutnya mari kita lukis haluan tersebut di peta laut. Tempatkan mistar segitiga di atas mawar pedoman yang ada di peta laut. Tarik garis dari titik pusat mawar pedoman ke angka tiga puluh derajat. Kemudian pindahkan garis tersebut dengan mistar jajar atau dua mistar segitiga ke tempat sembarang di peta laut. Garis ini merupakan garis haluan sejati kapal. Dan kita asumsikan benda yang dibaring adalah benda A yang terdapat di peta laut.

Langkah berikutnya pindahkan kembali garis haluan sejati kapal tersebut ke mawar pedoman. Kemudian buat sudut sebanyak 45 derajat dari garis haluan tersebut. Pada mawar pedoman akan menunjuk kepada angka 75 derajat. Ini karena 30 derajat yang ditunjukkan garis haluan ditambah dengan 45 derajat, yang mana garis ini merupakan baringan relatif pertama kapal ke benda Setelah itu, pindahkan garis baringan relatf tersebut ke benda A sehingga garis ini  berpotongan dengan garis haluan sejati kapal. Titik potong antara baringan relatif pertama dengan garis haluan sejati kapal merupakan posisi kapal pada pukul 06.30.

Berikutnya, tempatkan mistar segitiga siku-siku, dimana sudut siku-siku mistar tersebut menghadap sudut empat puluh lima derajat yang telah dibuat tadi. Buat garis dari benda A sehingga garis tersebut berpotongan dengan garis haluan sejati kapal. Ini merupakan baringan relatif kedua kapal sebesar 90 derajat atau ketika kapal sedang melintangi benda A pada pukul 07.00.

Diketahui kecepatan kapal adalah 5 knot. Waktu baringan pertama atau T satu adalah pukul 06.30, dan waktu baringan kedua atau T dua adalah pukul 07.00.Dengan demikian selisih waktu antar baringan adalah 07.00 – 06.30 = 30 menit atau 0.5 jam

Dengan demikian dengan menggunakan rumus s = V . t, dimana:

s = jarak (mil), V = Kecepatan kapal (knot), t  = waktu (jam)

maka jarak tempuh kapal adalah 5 mil/jam x 0.5 jam = 2,5 mil

Langkah berikutnya: Gunakan jangka untuk membuat skala jarak pada peta laut. Tempatkan jangka di sisi atas atau sisi bawah peta laut. Sisi ini menunjukkan garis bujur bumi. Telah dihitung sebelumnya bahwa jarak yang diperoleh adalah 2,5 mil. Perhatikan angka perubahan pada garis bujur pada peta laut tersebut.tersebut. Kita ketahui bahwa 1′ bujur = 1 mil laut.  Dengan demikian, pada garis bujur bumi ini, kita jangkakan sebesar 2,5 menit. Sesuai dengan kaidah segitiga 45 derajat, jarak tempuh kapal adalah sama dengan jarak dari kapal ke benda. sehingga jarak kapal ke benda tersebut adalah 2,5 mil. Oleh karena itu, kita tinggal pindahkan jangka tersebut ke garis baringan relatif kedua, dimana ujung satu menyentuh benda A. Ujung jangka lainnya inilah menunjukkan posisi sejati kapal, atau posisi kapal yang sebenarnya.

Lihat Cara Menentukan Posisi Kapal Dengan Baringan 4 Surat versi video dibawah ini:

APLIKASI UNTUK AMBIL THUMBNAIL YOUTUBE

Hits: 79

Sebelum membahas tentang aplikasi untuk ambil thumbnail youtube, ada baiknya kita harus pahami dulu tentang apa itu thumbnail youtube. Thumbnail Youtube adalah foto atau gambar yang merepresentasikan isi video youtube. Sederhananya, Thumbnail Youtube ini sama seperti poster film, dimana isi film digambarkan dalam satu buah poster yang menarik dan membuat calon penonton enasaran untuk menonton film tersebut. Oleh karena itu, thumbnail youtube adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk dibuat setela memproduksi video. Dengan thumbnail ini, maka diiharapkan akan menarik perhatian calon penonton untuk berkunjung ke youtube channel dan menonton video berdasarkan poster itu.

Ada banyak software aplikasi untuk membuat Thumbnail youtube, bahkan dengan menggunakan Microsoft Power Point pun, Thumbnail YouTube bisa dibuat. Lalu sekarang pertanyaannya adalah bagaimana jika kita sebagai penonton, menyukai suatu video, dan ingin melihat atau mengambil thumbnail video tersebut? Lho…ambil thumbnail suatu video orang lain itu untuk apa? Apa pentingnya? He..he…Janagn salah…Perlu diketahui, ada saat-saat tertentu ketika kita membutuhkan suatu video orang lain untuk keperluan tertentu. Misalnya video belajar. Seorang guru zaman sekarang hampir dipastikan atau setidaknya sekali-sekali menonton video bahan ajar untuk memperlancar pengajaran kepada peserta didiknya. Dan ketika melakukan download suatu video yang dirasa penting, maka tentu biasanya dibtuhkan pula mengambil thumbnail video tersebut. Dan itulah diperlukan aplikasi untuk ambil Thumbnail Youtube. Aplikasi ini bernama Get Youtube Thumbnail. Aplikasi ini sangat mudah digunakan, kita tinggal copy link video yang ditonton, kemudian tempelkan link tersebut di kolom yang tersedia di aplikasi Get Youtube Thumbnail. Setelah klik enter, maka akan ditampilkan thumbnail suatu video dalam beberapa pilihan resolusi gambar, bahkan termasuk resolusi kualitas HD.

Thumbnail yang dipilih dapat langsung kita download ke handphone android kita, atau kita share ke peserta didik untuk promosi materi belajar pada pertemuan berikutnya. yang lebih menarik, thumbnail yang di download dapat digunakan sebagai short cut video pada berbagai aplikasi baik berplatform windows maupun berplatform android. Contoh penggunaan thumbnail youtube dari video yang dapat dilihat di aplikasi Belajar NKPI. Aplikasi Belajar NKPI adalah aplikasi android untuk belajar bidang Teknik Penangkapan Ikan. Didalamnya terdapat materi video-video belajar Program Studi Nautika Kapal Penangkapan Ikan dan materi-materi kuliah serta jurnal-jurnal perikanan yang relevan dengan materi kulaih tersebut. Aplikasi Belajar NKPI dan Get Youtube Thumbnail dapat di download melalui link dibawah ini, atau dapat dilihat di Daftar Download di website ini.

Link download aplikasi Belajar NKPI : https://drive.google.com/file/d/1YFx3ab6yVvQRMl7dK66RZUqnQQ7TB_0y/view?usp=share_link

Atau melalui link alternatif ini:

https://sfile.mobi/1jfxLtnCJOy

Link Download Get Youtube Thumbnail:

https://drive.google.com/file/d/1aflPXsj-R0_If8XsewTTjqSggUDAVZC9/view?usp=share_link

Atau melalui link alternatif ini

https://sfile.mobi/tNHEVfgj4G7

TANGGAMUS KINI SUDAH PUNYA MALL IKAN

Hits: 35

TANGGAMUS KINI SUDAH PUNYA MALL IKAN

Pada tanggal 16 April 2022. SUPM Negeri Kotaagung resmi meluncurkan Mall Ikan di area Teaching Factory Program Keahlian Budidaya Perikanan. SUPM Negeri Kotaagung merupakan sekolah Vokasi setingkat SMK yang berlokasi di Kabupaten Tangamus Propinsi Lampung. Sekolah ini berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, tepatnya di bawah Bada Riset dan SUmberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan. Dengan demikian, Tanggamus kini sudah punya Mall ikan.

SUPM Negeri Kotaagung sengaja membuat mall ikan ini adalah bertujuan sebagai sarana untuk menjual ikan-ikan hasil budidaya yang dipraktekkan oleh para siswanya. Hal ini sejalan dengan tujuan Utama dari konsep belajar teaching factory, yaitu menghasilkan output produk hasil belajar yang dapat diserap oleh pasar atau masyarakat. Dan mall ikan merupakan terobosan baru dari konsep teaching factory yang dilakukan secara mandiri dengan keterlibatan DU/DI yang out of the box. Dimana DU/DI yang dimaksud bukan hanya menggandeng DU/DI bidang perikanan, namun juga termasuk Dunia usaha atau dunia Industri bidang Retail.

Memang jika dilandaskan pada pengertiannya, mall ikan ini adalah jauh dari konsep mall pada umumnya. Menurut (Urban Land Institute pada Shopping Centre Development Handbook, adalah Mall merupakan sekelompok kesatuan pusat perdagangan yang dibangun dan didirikan pada sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operation unit), berhubungan dengan lokasi, ukuran tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut). Itu artinya sebetulnya mall merupakan tempat yang terdiri dari berbagai pertokoan yang digabung dan ditempatkan menjadi satu suatu lokasi bangunan. Itu adalah teori mall yang sebenarnya, akan tetapi mari kita kesampingkan dulu sejenak mengenai perdebatan teori mall ini. Kita Kembali kepada hal yang Utama.

Dinamakan mall ikan karena di tempat ini terdapat berbagai macam produk perikanan yang dilakukan oleh unit-unit Produksi yang berbeda-beda. Perlu diketahui bahwa SUPM Negeri Kotaagung memiliki beberapa unit Produksi untuk mendukung proses pembelajaran teaching factory-nya. Jadi…yah…tidak salah juga jika menggunakan kata mall pada tempat memasarkan seluruh hasil produksinya dari tiap-tiap unit. Anggaplah unit-unit Produksi ini adalah toko-toko yang berbeda perusahaan.

Pada lahan seluas kurang lebih hingga 500 meter persegi, di mall ikan SUPM Negeri Kotaagung ini saat ini baru terbagi menjadi 4 area; yaitu area ikan hidup untuk konsumsi; area benih ikan, area ikan hias, hingga area rekreasi ikan berupa terapi ikan. Aneka produk perikanan di mall ikan ini adalah dijual secara hidup. Mulai dari ikan konsumsi seperti nila, ikan mas, dan lele; benih ikan, yaitu benih ikan nila, benih ikan gurami, benih ikan lele, hingga indukan ikan patin. Ikan-ikan untuk konsumsi dan benih-benih ikan tersaji pada bak-bak fiber yang tersusun rapi dengan harga yang telah tertera di tiap-tiap bak. Kini masyarakat penikmat ikan dapat membeli ikan konsumsi dengan harga yang tidak kalah bersain dengan harga pasar pada umumnya, ahkan mungkin lebih murah, dan bagi para pembudidaya, mereka dapat memperoleh benih ikan yang tidak kalah unggul serta berharga terjangkau.

Selain ikan konsumsi, di mall ikan ini dijual juga aneka ikan hias air tawar dengan harga yang terjangkau. Ikan hias-ikan hias ini di display pada akuarium yang tersusun rapi di sebelah kanan komplek mall ikan ini. Lebih dari 20 spesies ikan hias yang dijual disini, dengan harga yang bervariasi namun masih tetap terjangkau oleh para pencinta ikan hias.

Penempatan akuarium yang rapi dan bersih di mall ikan ini sangat memanjakan para pengunjung. Tepat ini dapat menjadi sarana rekreasi untuk masyarakat setempat dan juga menjadai sarana belajar untuk mengetahui nama-nama spesies ikan hias air tawar yang umum ada di masyarakat.

Berikut ini adalah cotoh-contoh ikan hias yang sangat menarik untuk dikoleksi, mulai dari ikan Oscar, ikan lemon, guppy, koi, komet, alligator, hingga arwana. Namun khusus alligator, ikan ini adalah ikan yang dilarang untuk diperjualbelikan. Ikan ini ada di Mall ikan adalah hanya untuk sebatas edukasi masyarakat mengenai spesies ikan hias yang dilarang.

Pada bagian akhir mall ikan ini, terdapat tempat rekreasi dan relaksasi bermedia ikan, yaitu terapi ikan. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati sensasi cubita-cubitan ikan-ikan kecil yang menggigit bagian kaki ataupun tangan para pengunjung. Para pengunjung tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk menikmati sensasi gigitan ikan terapi selama 10 hingga 15 menit. Ada banyak spesies ikan yang digunakan untuk terapi ikan, yaitu seperti ikan  Garra Ruffa dari Timur Tengah, Garra Teniata dari Thailand, hingga Garra borneensis dari Kalimnatan Indonesia. Akan tetapi khusus di mall ikan SUPM Kotaagung, ikan yang digunakan adalah ikan nilem atau Osteochilus vittatus.

Itulah …TANGGAMUS KINI SUDAH PUNYA MALL IKAN yang merupakan terobosan baru konsep teaching factory yang memadukan antara bidang Teknis budidaya perikanan dengan bidang teknis operasional bisnis retail. Kedepannya dipastikan mall ikan ini akan memiliki varian-varian produk lainnya dari unit pengolahan hasil perikanan maupun dari unit penangkapan ikan laut. Mall ikan ini kini terbuka untuk umum dari jam 08 hingga 15.00, dan dilayani oleh para peserta didik sebagai ajang mereka untuk belajar berbisnis dan memasarkan produk perikanan. Mall ikan adalah salah satu bentuk terjemahan dari konsep merdeka belajar vokasi bidang perikanan yang dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia yang merupakan kolaborasi nyata antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Klik disini untuk melihat video tampilan mall ikan Tanggamus.

8 Aturan Keselamatan Kapal akibat kapal titanic tenggelam

Hits: 85

Materi 8 Aturan Keselamatan Kapal Akibat Titanic Tenggelam dapat dilihat di aplikasi Belajar NKPI

Atau dapat langsung dilihat i channel youtube: Yusepchannel33

Kapal RMS Titanic adalah sebuah kapal penumpang super Britania Raya yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912 setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya
dari Southampton, Inggris ke New York City. Akibat hal tersebut, maka 8 ATURAN KESELAMATAN KAPAL AKIBAT KAPAL TITANIC TENGGELAM

Penyebab kapal tenggelam adalah karena 5 dari 16 kompartemen kedap airnya terisi oleh air akibat gesekan lambung kanan dengan gunung es. Padahal kapal Titanic dirancang agar tetap terapung walau 4 kompartemen kedap air terisi air.

Kecelakaan kapal ini ditanggapi dengan didorongnya perbaikan besar-besaran keselamatan laut. Salah satu warisan terpenting dari bencana ini adalah penetapan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS) pertama pada tahun 1914.

SOLAS adalah akronim dari Safety Of Life At Sea, merupakan konvensi
paling penting dari seluruh konvensi internasional tentang kemaritiman.
SOLAS menjadi standar keselamatan maritim yang wajib diterapkan
pada kapal niaga (merchant vessel) berukuran tertentu dan menjadi induk bagi terbitnya berbagai standar (code) bagi kontruksi kapal,
peralatan, dan pengoperasian.

Atas kejadian tenggelamnya kapal Titanic ini, maka muncul aturan-aturan baru yang menyangkut keselamatan kapal beserta isinya.
Berikut adalah 8 ATURAN KESELAMATAN KAPAL AKIBAT KAPAL TITANIC TENGGELAM:

  1. Kecepatan Kapal saat Berada di Daerah gunung Es
    Solas 1914 yang disepakati oleh 13 negara merekomendasikan bahwa
    jika kapal melihat gunung es dan berada dekat dengan arah berlayarnya maka setiap petugas di atas kapal harus mengemudikan kapal dengan kecepatan sedang atau merubah haluan berlayarnya menjauhi gunung es tersebut
  2. Distress alert atau informasi marabahaya
    Titanic menggunakan alat komunikasi radio yang hanya memiliki jarak jangkauan sejauh 200 nautical mil atau sekitar 400 km. lewat dari itu, tidak ada kapal yang akan mendengarkan berita atau informasi marabahaya ini.Dan ini akan membuat keterlambatan bahkan tidak ada pertolongan dari kapal lain. SOLAS mengemukakan bahwa distress alert sangat penting. jarak jangkauan radio harus sejauh mungkin, sehingga kini setiap kapal wajib dilengkapi dengan radio satelit.
  1. Jumlah Sekoci
    Kapal Titanic yang tenggelam memakan banyak korban jiwa karena
    jumlah sekoci yang dimilikinya tidak cukup untuk memuat seluruh penumpang SOLAS memperhatikan hal ini, dan akhirnya diputuskan bahwa setiap kapa harus memiliki sekoci dan rakit penolong yang sesuai dengan daya tampung kapal ditambah tambahan rakit penolong atau liferaft sebanyak 25 % dari jumlah penumpang. Itu artinya jika daya tampung kapal adalah 1000 penumpang dan diketahui daya tampung tiap sekoci adalah 20 orang, maka sekoci yang harus tersedia di kapal adalah 1000 dibagi 20 ditambah dengan tambahan sekoci untuk 25% kali seribu orang. Sama dengan 50 sekoci yang wajib tersedia ditambah tambahan untuk 250 orang. Sehingga sekoci tambahannya adalah 13 buah. Maka total sekoci yang harus tersedia di kapal adalah 63 buah.
  1. Immersion Suits atau Baju Pelindung suhu tubuh
    Kondisi para penumpang dan kru Titanic yang berada di air YANG DINGIN saat kapal tenggalam membuat panas tubuh mereka MENURUN DRASTIS. Karena itu, banyak penumpang dan kru kapal titanic tewas karena hipothermia. Hipothermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga jauh di bawah normal (37oC). Akibat kejadian ini, SOLAS memutuskan untuk membuat aturan bahwa setiap kapal baik kapal penumpang maupun kapal barang harus memiliki baju pelindung suhu tubuh dalam jumlah tertentu. Jika tidak tersedia, maka harus membeli dengan segera.
  1. Pelatihan crew kapal dalam menggunakan sekoci penyelamat
    Investigasi kapal titanic menemukan bahwa para kru kurang dibekali keterampilan dalam menaik turunkan sekoci yang ada di kapal titanic.
    Selain itu pada saat kejadian, sekoci tidak terisi penuh karena para petugas tidak mengetahui kondisi sekoci tersebut. Para petugas maupun pemimpin kapal tidak mengetahui dan tidak diinformasikan apakah sekoci tersebut sudah diuji coba kekuatannya. Keadaan ini membuat SOLAS merekomendasikan bahwa setiap kru kapal harus mengikuti setiap latihan penggunaan sekoci secara berkala dan harus tersedia informasi yang lengkap mengenai sekoci-sekoci yang digunakan di atas kapal tersebut
  1. Desain sekoci penyelamat
    Pada kejadian tenggelamnya Titanic, banyak orang meninggal diatas sekoci karena sekoci tersebut terbuka sehingga penumpang tidak terlindungi oleh dinginnya cuaca. Melalui kejadian ini, SOLAS memberikan persyaratan bahwa desain sekoci harus tertutup. pada kapal penumpang, sekoci yang semi tertutup dapat dirancang untuk memudahkan naik turunnya penumpang. Namun demikian, harus dilengkapi dengan atap yang dapat dibentangkan.
  1. Public Address System
    Banyaknya korban jiwa kapal Titanic adalah karena tidak adanya informasi yang jelas yang dapat didengar oleh para penumpang.
    Hal ini menyebabkan kekacauan dan kebingungan di para penumpang Atas kejadian ini, semua kapal diwajibkan memasang Public Address System sebagai salah satu komponen kelselamatan di atas kapal. Public address system adalah amplifikasi suara elektronik dan sistem distribusi dengan mikrofon, amplifier, dan pengeras suara, yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang bersifat massal, misalnya untuk pengumuman.
  1. Patroli Es
    untuk pertama kalinya, SOLAS menyetujui adanya patroli es secara berkala di daerah Atlantik Utara. Dan rekomendasi ini dilaksanakan hingga sekarang dengan perbaikan-perbaikan teknis pelaporan kondisi es dengan memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi

Itulah 8 aturan keselamatan yang muncul sebagai akibat dari tenggelamnya Kapal Titanic. dan tonton videonya disini.

jenis-jenis kecelakaan kapal menurut undang-undang pelayaran

Hits: 159

Materi jenis-jenis kecelakaan kapal menurutUndang-undang Pelayaran dapat dilihat melalui aplikasi Belajar NKPI.

Atau melalui channel youtube : Yusepchannel33

Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kecelakaan kapal menurut undang-undang pelayaran, maka kita harus pahami dahulu mengenai pengertian kecelakaan kapal. Menurut Undang-undang Pelayaran, yaitu Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, kecelakaan kapal merupakan kejadian yang dialami oleh kapal yang dapat mengancam keselamatan kapal dan atau jiwa manusia.

Dan keselamatan kapal adalah suatu keadaan kapal yang telah memenuhi segala persyaratan dapat dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian yang meliputi : material pembuatan kapal, konstruksi kapal, bangunan kapal, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, dan tata susunan perlengkapan-perlengkapan kapal seperti alat penolong, radio, dan alat NAVIGASI elektronik.

Menurut Undang-undang no. 17 Tahun 2008 ini, kecelakaan kapal adalah terdiri dari:

TENGGELAM atau dalam bahasa inggris disebut SINK

Kapal tenggelam adalah peristiwa masuknya air laut ke dalam badan kapal, yang menyebabkan berat benda menjadi lebih besar dari gaya apung akibat air yang diterima oleh kapal tersebut. Kapal tenggelam dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, baik faktor manusia maupun faktor alam, yaitu cuaca.

TERBAKAR atau FIRE ON THE SHIP

Kapal terbakar atau kebakaran kapal adalah peristiwa terbakarnya material pembentuk kapal atau suatu bangunan kapal sehingga memunculkan api berskala besar yang menyebabkan kapal mengalami kerusakan dan tidak lagi memenuhi persyaratan keselamatan kapal. Untuk mencegah kebakaran di atas kapal tidak merembet ke bagian kapal lain, maka setiap kapal akan memiliki sekat kedap air.

TUBRUKAN atau dalam bahasa inggris disebut COLLISION

Tubrukan kapal berarti terjadinya benturan kapal atau sentuhan kapal dengan benda lainnya. Tubrukan ini dapat berupa head to head, yaitu benturan antara haluan kapal dengan haluan kapal lain. Singgungan, yaitu benturan antar bagian kapal tertentu dengan bagian kapal lain, dan tubrukan dengan benda yang tidak bergerak, misal bangunan laut lepas pantai atau gunung es, atau pelabuhan.

Kandas atau dalam bahasa inggris disebut AGROUND atau GROUNDING

Kapal Kandas merupakan peristiwa dimana bagian bawah kapal atau lunas menyentuh dasar perairan. Akibat dari kandas ini, maka kapal akan berhenti secara mendadak, karena dorongan baling-baling terhadap air akan tertahan oleh lunas yang menyentuh dasar perairan. Kapal yang kandas dapat menyebabkan kapal miring dan berakibat pada hal-hal lain misalnya tumpahnya muatan, atau kecelakaan lain misal kebocoran. Kapal yang kandas dapat diatasi dengan cara menunggu air pasang sehingga kapal dapat mengapung kembali. atau mengurangi muatan
sehingga sarat kapal menjadi lebih kecil dari kedalaman perairan.

Itulah jenis-jenis kecelakaan kapal menurut Undang-undang Pelayaran.

Untuk lebih jelas mengenai materi ini, klik link video youtube di bawah ini untuk melihat penjelasan jenis-jenis kecelakaan kapal menurut undang-undang pelayaran versi video

https://www.youtube.com/watch?v=7rgPfV3cD_I

potensi sumberdaya ikan di wpp indonesia

Hits: 32

Materi Potensi Sumberdaya Ikan di WPP Indonesia versi video dapat dilihat melalui aplikasi Belajar NKPI:

Atau dapat dilihat di channel youtube : Yusepchannel

Data potensi sumberdaya ikan di wpp Indonesia ini diambil dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (Januari, 2018). Dan Peta sebaran pemanfaatan tiap jenis ikan diambil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan , Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Tahun 2016.

Yang pertama adalah
WPP 571 Meliputi Selat Malaka dan Laut Andaman. Wilayah ini memiliki karakteristik perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter
Potensi tangkapan adalah 425.444 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah Ikan karang dan cumi-cumi. Sedangkan jenis ikan pelagis besar dan rajungan, sudah mencapai fully exploited,
dan jenis ikan demersal, pelagis kecil, udang, lobster, dan kepiting sudah over exploited.

WPP 572 meliputi Perairan Samudera Hindia sebelah barat sumatera dan selat sunda. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebih dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 992.779 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah Ikan karang dan cumi-cumi. Sedangkan jenis ikan demersal, pelagis kecil, dan rajungan sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan pelagis besar, udang, lobster, dan rajungan sudah over exploited.

WPP 573 meliputi Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga selatan Nusa Tenggara, Laut sawu dan laut Timor Bagian Barat. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebihd dari 200 meter
Potensi tangkapan adalah 1.267.540 ton per tahun. Berdasarkan data dari Dirjen Tangkap KKP, wilayah ini sudah tidak ada ikan yang berada dalam status dalam status moderate. Jenis ikan pelagis besar, pelagis kecil, demersal, lobster, dan rajungan sudah mencapai fully exploited,
dan jenis ikankarang, cumi-cumi, udang, dan kepiting sudah over exploited.

WPP 711 meliputi Selat karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan.
Wilayah ini memiliki karakteristike perairan dangkal berkedalaman kurang dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 613.429 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah pelagis besar Sedangkan jenis ikan demersal, rajungan, dan ikan karang sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan pelagis kecil, lobster, cumi-cumi, udang, dan kepiting sudah over exploited.

WPP 712 meliputi Perairan Laut Jawa. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan dangkal berkedalaman kurang dari 200 meter
Potensi tangkapan adalah 1.341.632 ton per tahun. Wilayah ini sudah tidak ada ikan yang berstatus pemanfaatan moderate. Jenis ikan demersal, ikan karang, dan pelagis kecil sudah mencapai fully exploited,
Sedangkan jenis ikan cumi-cumi, lobster, pelagis besar, rajungan, udang, dan kepiting sudah over exploited.

WPP 713 meliputi Selat Makasar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan dangkal berkedalaman kurang dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 1.177.852 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan karang,
Sedangkan jenis ikan pelagis besar dan pelagis kecil , sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan demersal, cumi, udang, lobster, kepiting, dan rajungan sudah over exploited.

WPP 714 meliputi Teluk Tolo dan laut Banda. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebih dari 200 meter
Potensi tangkapan adalah 788.939 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan karang. Sedangkan jenis udang, lobster, pelagis besar, pelagis kecil, cumi-cumi, dan ikan demersal sudah mencapai fully exploited, sementara kepiting dan rajungan sudah over exploited.

WPP 715 meliputi Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, laut Seram dan Teluk Berau. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebih dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 1.242.526 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan karang. Sedangkan jenis ikan ikan demersal sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan ikan pelagis besar, pelagis kecil, cumi-cumi, udang, lobster, kepiting, dan rajungan sudah over exploited.

WPP 716 meliputi laut Sulawesi dan Sebelah utara Pulau Halmahera. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebih dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 597.139 ton per tahun….
Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan demersal dan pelagis kecil. Sedangkan jenis ikan pelagis besar, udang, dan kepiting sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan karang, cumi-cumi, lobster, dan rajungan sudah over exploited.

WPP 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan berkedalaman lebih dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 1.054.695 ton per tahun….
Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan demersal dan udang. Sedangkan jenis ikan karang, cumi-cumi, pelagis kecil, pelagis besar dan kepiting sudah mencapai fully exploited, Sementara jenis ikan lobster dan rajungan sudah over exploited.

WPP 718 meliputi laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor Bagian Timur. Wilayah ini memiliki karakteristike perairan dangkal dengan kedalaman perairan kurang dari 200 meter. Potensi tangkapan adalah 2.110.053 ton per tahun. Jenis ikan yang masih dalam status moderate adalah ikan karang dan rajungan. Sedangkan jenis ikan cumi-cumi, pelagis kecil, pelagis besar, dan kepiting sudah mencapai fully exploited, dan jenis ikan demersal, lobster, dan udang sudah over exploited.

Itulah sebaran potensi sumberdaya ikan di WPP Indonesia untuk tiap jenis-jenis ikan di Wilayah Pengrlolaan Perikanan Republik Indonesia yang bersumber dari. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan , Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Tahun 2016.

Sumber Peta sebaran potensi: https://kkp.go.id/artikel/1185-faq-kebijakan-perikanan-di-indonesia
Sumber Peta WPP-RI : Permen-KP Nomor 18 tahun 2014 Tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan republik Indonesia
Sumber angka potensi : https://darilaut.id/berita/ini-potensi-di-11-wilayah-pengelolaan-perikanan

CIRI-CIRI GEROMBOLAN IKAN DI LAUT

Hits: 336

Materi ciri-ciri gerombolan ikan di laut dapat dilihat melalui aplikasi : Belajar NKPI.

Atau dapat dilihat di channel Youtube: Yusepchannel33

Ciri-ciri gerombolan ikan di laut wajib diketahui oleh nelayan. Ada banyak spesies ikan yang hidup di lautan.  Dan spesies ikan ini memiliki karakteristik yang beragam. Ada spesies endemic, dimana hanya hidup di suatu daerah tertentu, dan tidak ditemukan di tempat lain, dan ada juga spesies ikan yang dapat ditemukan di banyak perairan di dunia.

Spesies-spesies ikan yang ditemukan di banyak perairan di dunia biasanya adalah ikan-ikan pelagis yang memiliki kemampuan bermigrasi jarak jauh. Ikan pelagis adalah ikan yang habitat hidupnya adalah di kolom perairan bagian tengah hingga ke permukaan. Contoh ikan pelagis adalah tongkol, cakalang, kembung, tuna, marlin, teri, selar, bentong, dsb. Sedangkan ikan yang habitat hidupnya di dasar perairan disebut dengan ikan demersal, contohnya adalah kerapu, kakap, karang gigi, buntal, ikan sebelah dan lain-lain. Ciri Fisik yang mudah dilihat pada ikan demersal biasanya adalah bahwa ikan-ikan ini memiliki bentuk yang unik-unik dan memiliki warna-warna beragam. Berbeda dengan ciri fisIk ikan pelagis yang hamper semua bentuknya adalah bulat lonjong seperti torpedo, berwarna seragam mengikuti warna air dan biasanya hidup secara bergerombol. Dan gerombolan-gerombolan ikan ini, yang dalam Bahasa inggris disebut dengan fish schooling, seringkali muncul atau terlihat di permukaan air. Dan ini menandakan ciri-ciri gerombolan ikan di laut.

Bagi para nelayan, menemukan fish schooling atau gerombolan ikan-ikan pelagis merupakan berkah. Karena hamper dapat dipastikan bahwa mereka akan memperoleh hasil dalam menangkap ikan. Bukan hanya nelayan saja yang gembira jika menemukan gerombolan ikan di tengah laut. Para pemancing pun akan antusias jika melihat gerombolan ikan ini, dan mereka akan segera menurunkan alat pancingnya. Lalu bagaimana ciri-ciri gerombolan ikan di laut berdasarkan pengamatan Fisik di permukaan laut? Berikut adalah ciri-cirinya..

Yang pertama adalah terlihatnya warna gelap di permukaan air yang berbeda dengan warna air di sekelilingnya. Semakin besar warna gelapnya, maka dapat dipastikan bahwa gerombolan ikan atau fish schooling tersebut makin besar. Dan gerombolan ikan ini tidak hanya ada di tengah lautan, terkadang gerombolan ikan ini berada dekat sekali dengan pantai. Silahkan simak video berikut ini..

Tanda yang kedua bahwa di dalam air tersebut ada gerombolan ikan pelagis adalah adanya ikan lumba-lumba yang berenang tak beraturan. Adanya banyak lumba-lumba yang bergerak kesana kemari dengan gesit menandakan bahwa ikan lumba-lumba tersebut sedang pesta makan. Sudah dipastikan bahwa didalam air, terdapat gerombolan ikan pelagis kecil seperti tongkol, selar, bentong, atau ikan kembung. yang menjadi sumber makanan ikan lumba-lumba tersebut.

Perlu diperhatikan, bahwa memang setiap waktu jika kita berlayar, atau berada di tengah laut sering melihat lumba-lumba yang berenang. Jika lumba-lumba tersebut hanya berenang dalam satu arah, maka lumba-lumba tersebut tidak sedang pesta makan, mereka hanya sedang berenang berpindah tempat. Tapi jika lumba-lumba tersebut berenang dengan gesit dan berada tidak berpindah tempat dari satu area tertentu, maka mereka sedang pesta makan…Dipastikan ada gerombolan ikan di daerah tersebut.

Tanda yang ketiga yang merupakan petunjuk adanya gerombolan ikan pelagis adalah adanya banyak burung yang menyambar ke permukaan air dan ikan-ikan yang berloncatan ke atas permukaan air. Sama seperti prilaku lumba-lumba, sambaran burung ke permukaan air menunjukkan bahwa burung-burung tersebut sedang melakukan pesta makan. Ikan-ikan yang berloncatan ke atas permukaan air menunjukkan bahwa mereka sedang berusaha meloloskan diri karena diburu baik oleh burung-burung tersebut maupun ikan pelagis lain yang lebih besar, contoh marlin, tuna atau cakalang. Seperti yang terlihat di video ini.

Ketiga ciri tersebut tidak harus terlihat secara berbarengan. Ada kalanya hanya terlihat burung-burung saja, atau lumba-lumba saja, atau bahkan hanya warna air yang gelap saja. Dan umumnya, setiap gerombolan ikan yang terlihat merupakan gerombolan ikan suatu spesies tertentu.  Misal gerombolan ikan tongkol, gerombolan ikan kembung dan lain-lain. Dan tentu saja, para nelayan akan mendekat ke daerah-daerah tersebut untuk melakukan operasi penangkapan ikan, baik dengan menggunakan jaring maupun pancing.

Berikut adalah gambaran operasi menangkap ikan dengan alat tangkap pancing yang dilakukan dan ikan hasil tangkapannya ketika kapal nelayan berada tepat di daerah gerombolan ikan. klik videonya disini.

SEJARAH PERAIRAN INDONESIA

Hits: 23

Materi Sejarah Perairan Indonesia dapat dilihat melalui aplikasi : Belajar NKPI.

Atau dapat dilihat di channel youtube : Yusepchannel33

Sejarah perairan Indonesia diawali pada masa sebelum Indonesia Merdeka yaitu pada tahun 1939, dimana Belanda masih berada di Indonesia, dan masih disebut Hindia Belanda. PADA MASA ITU, laut wilayah Hindia Belanda diatur dengan ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim tahun 1939. Ordonansi ini menyatakan bahwa laut teritorial Indonesai adalah selebar 3 mil diukur dari garis air terendah dari pulau-pulau di wilayah daratan Indonesia.

Ketika Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, maka secara otomatis wilayah Indonesia berdasarkan Ordonansi tahun 1939 ini diwariskan menjadi milik Negara Indonesia. Akan tetapi, lebar laut 3 mil ini oleh Pemerintah Indonesia dirasa terdapat kelemahan dan sudah tidak dapat menjamin kepentingan-kepentingan negara, terutama di bidang pertahanan. Yang paling jelas terlihat dalam ordonansi 1939 ini adalah bahwa setip pulau memiliki laut teritorial sendiri. Dan diantara pulau-pulau, akan terdapat laut bebas yang dapat dimasuki oleh kapal-kapal perang milik negara lain. Hal ini jelas akan mengancam pertahanan dan kemanan negara. Belum lagi pada kepentingan ekonomi dimana dengan
adanya laut bebas di antara pulau, maka pengawasan dan pengelolaan sumberdaya akan sulit dilakukan.

Atas dasar inilah, pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan suatu pernyataan atau deklarasi tentang wilayah perairan Indonesia. Penggagas deklarasi ini adalah Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, yang pada waktu itu merupakan Perdana menteri Indonesia, sehingga deklarasi ini dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Deklarasi ini menyatakan:

“Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan negara Republik Indonesia”

“Penentuan batas laut l2 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-undang” (Sekretariat Jenderal MPR-RI,2006:108)”.

Dengan adanya deklarasi ini, maka wilayah laut bebas antar pulau sudah tidak ada lagi. Laut antar pulau ini sudah menyatu menjadi wilayah Negara Republik Indonesia.

Deklarasi Djuanda ini pada tahun 1960 mulai dikukuhkan dalam bentuk Undang-undang Nomor 4 PRP Tahun 1960. Dengan lahirnya undang undang ini, maka ordonansi tahun 1939 warisan pemerintah kolonial Belanda dinyatakan tidak berlaku lagi…

Akan tetapi pengukuhan pernyataan wilayah laut ini belum diakui oleh negara asing. Deklarasi Djuanda ini mendapat reaksi keras dari negara-negara asing. Negara pertama yang memprotes keras pernyataan konsep Indonesia archipelagic state atau negara kepulauan Indonesia ini adalah… Amerika serikat, kemudian segera disusul Inggris, Australia, Belanda, Perancis, dan Selandia Baru.

Konsep wilayah negara kepulauan mulai diakui oleh dunia internasional dan menjadi hukum internasional pada Konvensi PBB ketiga tentang hukum laut di Teluk Montego Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982.
Ini berarti butuh waktu 25 tahun bagi Indonesia untuk memperjuangkan konsep negara kepulauan, yaitu dari tahun 1957 hingga tahun 1982.

Ketika perjuangan pengakuan konsep negara kepulauan masih berlangsung, pada tahun 1973, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1973 tentang landas Kontinene Indonesia.
Terbitnya Undang-undang tentang Landas Kontinen ini adalah didasari oleh Konvensi Jenewa Tahun 1958 tentang Continental shelf yang isinya adalah pengakuan hak eksploitasi kekayaan alam di landas kontinen
dan penetapan garis batas landas kontinen antar negara yang berdekatan.

Landas Kontinen adalah dasar laut dan tanah di bawahnya di luar Perairan wilayah Republik Indonesia hingga kedalaman 200 meter atau lebih dimana masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam.

Dengan adanya Undang-undang ini, maka Indonesia memiliki hak eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut di wilayah landas kontinen
termasuk di dalam lapisan tanah di bawahnya seluas kurang lebih 2.500.000 km persegi.

Konvensi PBB tentang Hukum Laut pada tahun 1982, selain mengukuhkan hukum internasional mengenai negara kepulauan, konvensi ini juga mengukuhkan hal yang dinamakan..Zona Ekonomi Ekslusif atau lebih dikenala dengan singkatan ZEE. Zona Ekonomi Ekslusif adalah wilayah laut bebas yang berada dan tunduk pada hukum
internasional, namun isi kekayaan alamnya menjadi hak eksklusif negara pantai dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasinya.

Dengan dasar konvvensi internasional ini, maka Pemerintah RI mengeluarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Keslusif Indonesia, yang lebarnya adalah 200 mil laut yang diukur dari garis-garis pangkal laut wilayah Indonesia. melalui pengaturan ZEE, Indonesia memiliki hak ekslusif atas pengelolaan kekayaan alam seluas kurang lebi 2.700.000 km persegi.

UU no Nomor 4 Prp. Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan rezim hukum negara kepulauan hasil konvensi PBB tahun 1982, maka atas dasar itu, maka UU no Nomor 4 Prp. Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia dicabut dan diganti dengan UU nomor. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia mengeluarka PP Nomor 37 tahun 2008 tentang perubahan PP No. 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik- Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.
Daftar koordinat titik garis pangkal ini merupakan titik nol perhitungan jarak Zona Ekonomi Ekslusif dan juga sekaligus batas wilayah teritorial Indonesia.

Demikianlah sejarah perairan Indonesia semenjak perang kemerdekaan hingga kini. Lengkaplah sudah aturan-aturan hukum yang melindungi batas-batas maritim Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang kini disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

sumber tulisan:

jurnal tulisan

foto peta wilayah Indonesia