Category Archives: Marketing

Kenapa Komunikasi Bisnis Sangat Penting?

Visits: 21

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik, para manajer juga harus memahami bagaiman cara menyampaikan pesan di dalam suatu aktivitas presentasi.
Di era e-bisnis, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.

Inilah 6 perlengkapan yang harus anda bawa pada saat akan melakukan presentasi

Visits: 52

Anda tentu berharap bahwa presentasi bisnis yang anda lakukan akan berjalan lancar dan sukses. Untuk itu presentasi yang anda bawakan harus dipersiapkan sedini mungkin. Inilah beberapa alat yang harus anda bawa pada saat akan melakukan presentasi.
1. Laptop atau computer tablet
Ini adalah alat utama anda untuk melakukan presentasi. Tentu saja laptop atau tablet yang dibawa berisi materi presentasi anda termasuk data-data pendukungnya. Materi presentasi bia anda buat di Microsoft PowerPoint, Macromedia, atau yang software yang lainnya. Yang jelas, anda harus mempersiapkan materi-materi yang akan anda bawakan di laptop atau tablet yang anda bawa. Jangan lupa, materi tersebut harus anda back up di flash disk atau hard disk external. Hal ini untuk melindungi anda apabila terjadi kerusakan teknis pada laptop anda ketika anda akan melakukan presentasi.
2. Produk
Jika anda akan melakukan presentasi suatu produk ke clon konsumen anda, maka produk adalah hal yang penting yang harus anda bawa. Lien anda tentu sangat ingin melihat produk anda dari dekat. Mereka sangat berharap untuk mencoba dan melihat manfaat-manfaat dari produk yang anda bawa. Dan tentu saja secra logika, bagaimana mungkin anda akan menjual suatu produk jika produk tersebut tidak anda bawa. Jika perlu bawalah produk agak banyak, sehingga akan mempermudah prosus omunikasi anda dengan calon konsumen anda.
3. LCD Projector
Barangkali ada diantara anda yang beranggapan bahwa membawa alat ini tidklah diperlukan, sebab mungkin sudah dipersiapkan oleh pihak penyelenggara. Namun demikian, saya rasa tidak ada salahnya jika anda membawa LCD projector sendiri. Saat ini banyak LCD projector portable yang berukuran kecil yang bisa dimasukan dalam tas anda. Ini untuk melindungi anda jika ternyata di tempat presentasi, LCD projector yang disediakan mengalami masalah dan tidak dapat digunakan.
4. Print out presentasi
Agar presentasi anda memuaskan dan meemproleh hasil maksimal, maka anda harus selalu mempersiapkan segalanya dan memiliki rencana cadangan. Print out merupakan rencana cadangan apabila ternyata pada saat anda melakukan presentasi, semua perlengkapan anda tidak dapat digunakan, misalnya jika pada saat anda melakukan presentasi, listrik di tempat anda berpresentasi teryata padam. Print out adalah jalan keluar yang terbaik. Selain itu membagikan print out di awal sebelum presentasi akan menciptakan hubungan komunikasi yang efektif dengan para pendengar anda. Print out bisa mereka baca berulang kali yang dapat merangsang mereka untuk bertanya. Ini adalah kesempatan anda untuk menjelaskan kepada mereka secara lebih detail dan mendalam.
5. Microphone
Saya rasa keefektifan anda dalam melakukan presentasi tergantung dari kesiapan anda sendiri. Anda tahu apa yang akan anda lakukan. Microphone adalah alat utama anda berbicara di depan audiens anda. Anda harus membawa microphone sendiri yang anda yakini dapat mendukung mobilitas anda dalam melakukan presentasi. Jangan mengandalkan penyelenggara untuk hal ini.
6. Alat Presentasi
Sama halnya seperti microphone, alat presentasi sangat penting untuk digunakan agar anda memiliki mobilitas tinggi dalam melakukan presentasi. Kurasa melakukan presentasi hanya dengan duduk di depan laptop anda adalah sesuatu yang kurang menantang dan bisa membosankan audiens anda. Pada akhirnya, audiens anda berharap untuk segera beranjak dari tempat duduknya.
Itulah 6 perlengkapan presentasi penting yang harus anda bawa agar presentasi berbuah hasil yang maksimal. Jangan lupa, sebelum anda beraksi, cobalah dahulu keenam alat tersebut beberapa saat sebelum mulai. Pastikan itu semua berfungsi. Presentasi bisnis adalah suatu media komunikasi bisnis yang bisa efektif meraih pelanggan, atau bahkan justru tidak sama sekali. Itu semua tergantung pada kesiapan anda sendiri. Persiapkanlah presentasi anda segalanya, mulai dari materi, data pendukung, hingga alat-alat untuk melakukan presentasi. Tapi ingat, semua hal tersebut juga tidak akan bermanfaat jika anda tidak mengetahui teknik-teknik presentasi yang efektif dan gaya komunikasi tidak menarik.

Teknik Presentasi yang efektif

Visits: 23

Seorang entrepreneur harus mampu melakukan presentasi, karena presentasi dapat membawa perubahan dalam kemajuan bisnis yang dijalankannya. Namun bukan hanya entrepreneur saja yang harus mampu melakukan presentasi, seorang leader, ketua organisasi, karyawan, bahkan pramuniaga sekalipun harus pandai melakukan presentasi.
Jika anda akan melakukan presentasi, apakah itu presentasi bisnis atau presentasi lainnya, tentu anda berharap bahwa presentasi yang anda bawakan dapat menarik minat pendengar anda. Anda tidak berharap presentasi anda membosankan dan membuat audiens anda beranjak dari tempat duduknya sebelum presentasi anda berakhir. Untuk itu anda harus memiliki dan memahami teknik-teknik presentasi yang efektif, sehingga dapat menghipnotis pendengar anda untuk tetap duduk di tempat duduknya hingga anda selesai berbicara. Inilah beberapa hal yang harus anda lakukan agar presentasi anda berhasil.
1. Persiapkan segalanya
Mempersiapkan segalanya berarti anda bukan hanya membuat slide yang menarik saja, akan tetapi anda juga harus menyiapkan data-data pendukung di laptop atau computer tablet anda yang sewaktu-waktu bisa anda tampilkan jika dirasa perlu. Semua data-data pendukung tersebut harus sudah anda persiapkan bahasa komunikasinya, sehingga anda bisa dengan tepat dan jelas dalam menjelaskannya. Mempersiapkan segalanya juga berarti anda harus siap sedia dalam penggunaan alat-alat presentasi yang perlu anda bawa sendiri. Jangan sampai bergantung pada orang lain atau pihak penyelenggara. Untuk menghindari deadlock pada saat presentasi, dan sebagai penghubung komunikasi anda dengan pendengar, anda dapat memasukan music ke powerpoint anda.
2.Pahami karakter pendengar anda
Presentasi yang anda lakukan di depan para CEO tentu sangat berbeda dengan presentasi yang anda lakukan di depan para karyawan tingkat bawah atau di depan calon konsumen. Analisis terlebih dahulu calon pendengar anda, sehingga anda dapat membawakan materi presentasi dengan jelas dan tepat sasaran. Tentunya anda tidak perlu mengeluarkan data-data statistic perusahaan apabila anda mempresentasikan produk di depan calon konsumen. Mereka membutuhkan kejelasan manfaat produk anda, bukan omong kosong soal statistic.
3. Mobilitas berpresentasi
Coba anda perhatikn ketika Steve Jobs melakukan presentasi. Sangat mengesankan. Dia tidak hanya berdiam di suatu tempat, akan tetapi bergerak kesana kemari dengan gayanya yang khas, namun juga tidak terlalu over. Ini harus anda lakukan dalam melakukan presentasi untuk mencuri perhatian para pendengar anda. Mobilitas anda di panggung presentasi juga menunjukkan bahwa anda adalah actor utama. Pandangan pendengar harus tertuju kepada anda semua. Mobilitas dan pandangan mata mempertegas maksud anda.
4. Gaya komunikasi
Inilah suatu hal yang sangat unik. Gaya komunikasi yang dimiliki oleh seseorang sangat berbeda-beda, tidak ada yang sama. Anda harus memperhatikan gaya komunikasi anda, serta milikilah dan kuasailah gaya komunikasi anda sendiri. Anda harus menjadi diri sendiri. Saya rasa anda tidak perlu meniru gaya komunikasi Steve Jobs, Bill gates, atau Adolf Hitler sekalipun. Meniru bisa membuat audiens membandingkan gaya anda dengan orang yang ditiru oleh anda, bukan memperhatikan materi yang anda bawakan. Mempelajari gaya komunikasi orang lain adalah sah-sah saja, akan tetapi pada saatnya, anda harus memiliki gaya komunikasi sendiri. Dan gaya komunikasi yang anda bawakan harus dapat mempengaruhi dan menarik perhatian pendengar anda.
5. Perhatikan waktu
Jangan anggap remeh soal waktu. Jika anda diberi waktu 30 menit untuk melakukan presentasi, maka anda harus dapat menyampaikan isi materi anda dengan jelas dalam jangka waktu tersebut. Jangan bertele-tele hingga pada akhirnya pesan utama materi anda tidak tersampaikan. Jika itu terjadi, maka presentasi anda dipastikan gagal total. Pendengar akan merasa kecewa! Jika ini adalah presentasi produk di depan calon konsumen, bisa dipastikan tidak ada konsumen yang berminta membeli produk anda. Sebab anda membuang waktu 30 menit presentasi hanya untuk menjelaskan kehebatan perusahaan anda, bukan manfaat produk yang anda tawarkan. Untuk itu aturlah materi presentasi anda sesuai dengan waktu yang disediakan.
Demikianlah beberapa hal yang dapat membuat presentasi bisnis anda atau presentasi lainnya menjadi menarik dan tepat sasaran. Ketika sedang melakukan presentasi, maka anda adalah actor utama. Semua mata tertuju kepada anda, dan mereka berharap untuk mendapatkan pertunjukan yang menarik. Untuk itu anda harus memahami dan mencermati kondisi ini. Saya berharap anda tidak melakukan penyesuaian power point anda tepat pada saat akan melakukan presentasi, karena ini justru akan membuyarkan konsentrasi anda. Namun jika ini dianggap penting, maka lakukanlah dengan cepat dan tepat. Misalnya anda merasa penting untuk memasukkan lagu pada slide anda, maka anda harus melakukannya dengan cepat.

Word of Mouth Marketing

Visits: 22

Twitter merupakan salah satu social media yang paling popular saat ini. Saking populernya, twitter oleh para entrepreneur dapat dimanfaatkan sebagai media marketing bisnis mereka. Tidak ada pengecualian produk, bahkan produk-produk untuk orang dewasa pun memanfaatkan social media ini untuk proses word of mouth marketing mereka. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan word of mouth marketing?
Saya yakin anda pernah berbelanja di suatu toko, kemudian anda merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh toko tersebut. Anda merasa senang dan kemudian anda bercerita kepada teman-teman anda tentang pelayanan mengesankan yang anda dapatkan ketika anda berkunjung ke toko tersebut. Dengan bersemangat anda mengkomunikasikan toko yang anda kunjungi tersebut dan mengajak teman-teman anda untuk mencoba berkunjung.
Itulah yang dinamakan dengan word of mouth marketing, suatu bentuk pemasaran gratis yang dilakukan oleh konsumen dan berakibat sangat dahsyat. Tanpa diminta atau disuruh oleh perusahaan, para konsumen ini akan memperkenalkan produk yang mereka pakai kepada teman-temannya.Jika produk yang mereka pakai bisa memuaskan mereka, maka bisa jadi konsumen akan bertambah. Demikian pula sebaliknya, jika produk yang dipakai sangat mengecawakan mereka,maka mereka akan memberitahukan kekecewaannya kepada teman-temannya, danini akan berakibat pada berkurangnya omzet penjualan. Word of mouth adalah bentuk marketing yang dahsyat namun berbiaya sangat murah, bahkan relative gratis. Kunci word of mouth adalah memanfaatkan pengalaman konsumen akan produk yang dibelinya, dimana kepuasan pelanggan adalah tolok ukur utamanya.
Jika dahulu word of mouth hanya terbatas pada lingkungan local dimana konsumen dapat berinteraksi secara tatap muka, namun sekarang –di era internet-, konsep word of mouth sudah semakin meluas. Para konsumen yang merasa memiliki pengalaman memuaskan atau bahkan juga mengecewakan dapat mengutarakan kepuasan dan keluhannya melalui social media.

4 Hal yang Menyebabkan Re-Branding Mengalami Kegagalan.

Visits: 19

Adakalanya bisnis yang kita jalankan mengalami kemunduran, pendapatan menurun, hingga akhirnya profit bisnis dan nilai jual merk menjadi rendah. Hal ini bisa terjadi oleh beberapa factor, misalnya tingkat persaingan yang semakin tinggi, manfaat produk diluar ekspektsi pelanggan, hingga factor-faktor mnajemen internal di perusahaan. Jika itu terjadi, apa yang harus dilakukan? Anda memerlukan pertimbangan cermat dan perencanaan Re-Branding dalam rangka mencapai hasil yang sukses dan membawa bisnis Anda ke tingkat berikutnya. Tapi ini juga beresiko.
Anda harus menyadari semua risiko re-branding sebelum Anda melakukannya. Ketika melakukan Re-Branding, anda tidak boleh terjebak dalam desain dan isu-isu lain yang kurang penting. Re-branding bukan hanya sekedar mengubah logo atau menambahkan gambar lebih berani. Hal ini juga tentang meneliti dan memahami konsumen, menganalisis perubahan target pasar saat menjajaki peluang untuk perluasan merek dan reposisi.
banyak para pebisnis yang melakukan kesalahan ketika melakukan Re-Branding, yang justru mengakibatkan bisnisnya semkin tenggelam. Berikut adalah beberapa kekeliruan pada saat melakukan Re-Branding yang mengakibatkan kegagalan total pada tujuan bisnis:
1. Re-branding tanpa penelitian
Asumsi yang salah jika pebisnis berpendapat bahwa Brand adalah hanya sebuah logo.
Merek Anda lebih bahwa hanya logo. Sebuah merek mengintegrasikan semua aspek dari bisnis Anda, mulai dari tampilan, rasa, budaya, nada, suara, kualitas produk, layanan pelanggan … yang mengarah ke persepsi konsumen.
Setiap brand memiliki karakter tersendiri yang mewakili citra produknya. Ketika suatu produk merubah karakternya, maka perubahan karakter tersebut harus mengakomodasi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dan itu semua memerlukan penelitian.
2. Memulai tanpa rencana
Jika sesuatu dimulai tanpa rencana, maka kegiatan apapun akan terheniti di tengah jalan. Kalaupun tidak terhenti, maka akan mengalami kebingungan menentukan arah, karena tidak ada rencana sebelumnya.
Pastikan Anda memiliki rencana dari awal sampai akhir.dan semua berdasar pada hasil penelitian dan analisis.
3. Tidak memanfaatkan ekuitas merek yang ada
Sebuah perusahaan dengan ekuitas merek yang tinggi mungkin tidak perlu melakukan transformasi besar , atau lebih tepatnya, tidak perlu merombak total karakter yang sudah dimilikinya. Bila Anda memiliki ekuitas merek yang sudah kuat namun penjualan menurun, biasanya itu terjadi karena adanya pesaing yang memiliki strategi baru yang belum kita lakukan. Yang perlu anda lakukan adalah meningkatkan karkter merk dengan strategi baru, bukan merombak total merk.
4. Tidak merombak manajemen internal.
Ketika melakukan Re-branding, sudah selayaknya bahwa manajemen internal pun harus mengalami perombakan. Sosialisasi Re-branding dan meningkatkan kembali kepercayaan karyawan terhadap mrk sangatlah penting sebelum meluncurkan ulang brand ke pasar. Mendapatkan karyawan untuk memahami alasan dan tujuan re-branding sangat penting karena mereka harus menjualnya kepada konsumen. Ini sama lebih penting sebagai pengganti media sosial. Internal branding semakin penting karena karyawan juga berperan sebagai brand ambassador. Singkatnya, jika karyawan sendiri saja tidak percaya, maka dipastikan tidak akan ada konsumen.
Melakukan re-Branding dapat menjadi sangat menantang, karena ini tidak hanya berbicara tentang tujuan memperoleh profit, akan tetapi berbicara tentang kesuksesan dan keberlangsungan hidu suatu merk. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk memastikan semua orang mengerti mengapa harus ada perubahan. Jika mereka mengerti, mereka akan dapat menjelaskannya kepada konsumen.
Kesuksesan re-branding membutuhkan visi yang menginspirasi konsumen, investor dan lain-lain untuk melihat perusahaan dalam cahaya baru. Kita dapat belajar dari perusahaan lain yang telah melakukan re-branding. Sebaiknya belajar pada dua perusahaan besar yang telah melakukan re-branding, dimana yang satu menunjukkan re-branding yang gagal, dan satu lagi adalah re-branding yang sukses. Kita harus mempelajari apa saja yang membuat mereka mengalami kegagalan dan kesuksesan. Akhir kata, Re-Branding itu penting untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu bisnis.

Teman adalah Aset Tak Ternilai

Visits: 23

Semua orang pasti ingin memiliki aset tak ternilai, dan orang bisa sukses asal fokus dan kerja keras. Tapi, apa hanya itu yang anda perlukan agar sukses di dunia bisnis Jawabannya, tidak! Karena, untuk mengembangkan bisnis, anda perlu teman (relasi dan koneksi).
Saya ingat, beberapa waktu lalu teman saya membuka warung makan di sekitar kampus. Warungnya tidak terlalu besar dan target marketnya jelas mahasiswa.
Karena di sekitar kampus sudah banyak warung berdiri, maka sudah pasti persaingan berlangsung ketat. Teman saya itu sudah menciptakan strategi pemasaran yang bagus, misalnya menu-menunya berbeda dari warung yang lain.
Tapi, tidak banyak mahasiswa yang berkunjung. Mahasiswa adalah pelanggan yang penuh perhitungan. Lebih baik memilih di warung langganan yang sudah terbukti enak dan murah dari pada coba-coba dan kecewa. Dan pada umumnya, orang pasti berpikir ”warung yang sepi pasti masakannya nggak enak atau terlalu mahal.
Lalu, teman saya itu memanfaatkan semua teman dan relasi yang ia punya. Ia pun berpromosi pada kami kalau ia membuka warung baru. Hasilnya, setiap kami melewati warungnya pasti kami mampir dan mencoba masakannya. Akhirnya dari situ warung teman saya punya daya tarik. Mahasiswa di sana menjadi penasaran. Hasilnya kini warung teman saya itu menjadi salah satu yang paling laris.
Kawan dalam dunia bisnis adalah bersifat portable alias bisa dibawa kemana saja. Kuncinya adalah kepercayaan. Jika mereka sudah percaya kepada reputasi kita, maka mereka akan dengan mudah melakukan apa pun yang kita inginkan, bahkan mungkintanpa meminta sekalipun.
Karena itu, luaskan jaringan anda setiap hari, karena jaringan tersebut adalah asset anda untuk memperluas pangsa pasar produk anda. Strategipemasaran akan lebih mudah diterapkan jika anda memiliki banyak relasi. Bukan tidak mungkin, bahwa teman anda itu adalah menjadi konsumen setia anda. Dan jangan lupa terus memelihara hubungan baik dengan mereka. Karena itu penting memberi ”penghargaan” pada mereka. Jangan hanya memikirkan keuntungan sendiri. Berikan hadiah-hadiah kecil. Misal e-book atau artikel-artikel menarik. Kata orang bijak, jika anda baik pada teman, teman juga akan baik pada anda. Begitupun sebaliknya.

Orang Marketing VS Orang Accounting

Visits: 18

Orang-orang accounting secara tradisional adalah “musuh” orang marketing disebuah perusahaan. Mereka selalu menajdi rem ketika orang-orang marketing bekerja cepat. Orang accounting selalu menjadi penjaga gawang yang mengingatkan apakah suatu target penjualan akan tercapai atau tidak. Mereka juga suka melakukan analisis detail di bagian mana tidak tercapainya suatu target meski tanpa mau tahu penyebabnya. Orang accounting juga selalu mengawasi biaya yang sudah ditetapkan dan memberikan peringatan bahwa cost-budget sudah terlampaui. Orang accounting juga selalu peduli pada bottom line jangka pendek. Tak ada gunanya top line tercapai tanpa ada profit.
Tapi itu semua terjadi ketika perusahaan masih tertutup. Ketika perusahaan sudah menjadi suatu perusahaan public atau perusahaan terbuka, maka persoalannya menjadi berbeda. Pemegang saham yang bukan pengendali perusahaan atau yang minoritas hanya mendapat laporan keuangan tiap kuartal. Harga saham pun naik turun, diantaranya tergantung pada laporan yang dikeluarkan. Tentu saja ada factor lain seperti rencana manajemen ke depan, prospek industry, dan situasi makro yang mempengaruhi.
Di situlah laporan keuangan mejadi salah satu indicator kunci dari kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Ketika berhadapan dengan “pihak luar”,orang-orang accounting diminta menyatu dengan manajemen puncak untuk sebisanya memberikan optimism kepada public. Karen itulah lalu keluar istilah creative accounting, karena ada berbagai carauntuk membuat sebuah perusahaan terlihat beautiful. Kontrak penjualan jangka panjang diakali supaya masuk ke pendapatan yang dicatat untuk tahun berjalan.
Depresiasi pada sebuah fixed asset dibuat lebih panjang supaya beban biaya pada tahun berjalan mengecil. Begitu juga pada amortisasi pada intangible asset. Belum lagi yang namanya asset revaluation atau menilai kembali asset yang ada supaya balance sheet kelihatan bagus. Creative marketing selalu diharapkan bias memberikan nilai tambah pada customer.Creative accounting sebaliknya, sangat berbahaya untuk capitalmarket. Kenapa?
Sebab, minority shareholders selalu dalam situasi yang tidak diuntungkan.Ada asimetris informasi antara pihak manajemen yang menggunakan management accounting untuk pengambilan keputusan dengan public accounting yang terlalu kreatif.
Enron dan berbagai perusahaan public di Amerika Serikat sudah menjadi bukti bahwa mereka bermain dengan kualitas kesehatan keuangan perusahaan. Itu sama saja dengan yang dilakukan orang marketing yang “bermain” dengan kualitas produk. Menjanjikan suatu kualitas produk yang bagus dengan komunikasi yang kreatif, but never to deliver it.
Lebih berbahaya lagi apabila bisnis yang bergerak di financial services industry yang terlalu kreatif dalam pengembangan produknya. Krisis keuangan Amerika tahun 2008 membuktikan bahwa banyak produk financial yang merupakan derivative dariproduk-produk lain yang beresiko tinggi dijual secara kreatif.Look sophisticated outside, but vulnerable inside.
Ini persis yang terjadi di Amerika, yakni piutang property yang subprime tapi dipaket lagi dan dijual perusahaan yang bereputasi tinggi dengan harga tinggi pula. Itulah pembohongan kepada customers secara kreatif. Orang marketing sering dituduh melakukan pembohongan yang tidak bertanggung jawab. Orang marketing juga dituduh melakukan “push” yang keterlaluan sehingga pelanggan “lari” karena jengah karena dikejar-kejar terus. Orang marketing juga sering dianggap melakukan promosi yang berlebihan hingga membuat orang membeli produk yang tidak diperlukan.
Tapi ternyata orang accounting dan finance lebih “berat” lagi. Mereka bermain bukan pada hal-hal yang kecil sepertiorang marketing. Dampak yang mereka buat bias berakibat pada kerusakan ekonomi secara makro. Kenapa? Karena dampaknya bias ke customers, investors, dan bahkan ke institusi yang lebih besar. Satire dalam film “Too Big To Fail” adalah pengungkapan praktik kotor lembaga keuangan di Amerika yang menghalalkan segala cara. Akhirnya pemerintah Amerika Serikat terpaksa membantu berbagai perusahaan yang sudah terlanjur membesar tetapi keropos di dalamnya. Karena jika dibiarkan, akan dapat menimbulkan ketidakpercayaan secara makro yang dapat menghancurkan perekonomian nasional.
Karena itulah orang accounting lantas membuat Good Corporate Governance. Hal ini dilakukan agar perusahaan-perusahaan selalu diingatkan untuk tidak melakukan cara-cara kreatif, tapi palsu dan penuh daya tipu.

Lagi Promo!!

Visits: 12

Seorang penjahat tertembak oleh polisi ketika sedang beraksi. Penjahat itu langsung koma di rumah sakit, kemudian dia pun bermimpi dibawa oleh malaikat ke neraka. Tapi ia terkejut karena di neraka sangat ramai. Banyak orang berdisko, minum, judi, dan banyak pula artis-artis cantik. Langsung saja ia ingin cepat-cepat masuk, tapi ditahan oleh iblis, “Tunggu dahulu!”,kata iblis itu.”Waktumu belum tiba, kembalilah ke dunia. Buatlah yang lebih jahat lagi, maka kau pasti masuk ke neraka ini!”, kata iblis itu dengan penjelasan penuh meyakinkan.
Akhirnya ia dikembalikan ke dunia. Sesuai pesan sang iblis, ia berbuat lebih jahat lagi dan akhirnya tertembak mati oleh polisi. Ia diantar oleh malaikat masuk neraka, tapi terkejut setengah matikarena di dalam neraka itu banyak api dimana-mana, bau amis darah, banyak binatang berbisa, dan banyak teriakan minta tolong. Bingung dan ketakutan, penjahat itu berkata, “Waktu lalu neraka tidak begini!?” Sang iblis tersenyum dan berkata, “Oh, waktu itu lagi promo…” Betapa kecewa dan menyesalnya sang penjahat karena menuruti pesan sang iblis. Ia tertipu, dan kini ia benar-benar merugi.
Ada kalanya suatu perusahaan bisnis berprilaku seperti sang iblis, presentasi produk dengan sangat meyakinkan, ditambah dengan promosi yang besar-besaran. Padahal secara kualitas produk yang dimilikinya tidak sesuai dengan presentasi awal. Perusahaan tersebut hanyalah bermaksud menipu pelanggan dan calon pelanggannya. Perusahaan yang seperti ini mungkin dapat meraup keuntungan penjualan yang banyak, karena promosi dan presentasinya yang meyakinkan, tetapi ini hanyalah sementara. Perusahaan ini tidak akan bertahan lama, karena pelanggannya telah ditipu hingga akhirnya mereka tidak bersedia untuk membeli kembali. Bahkan dengan kekuatan “word of mouth” mereka akan menyebarkan pengalamannya kepada teman-temannya, dan mereka merekomendasikan untuk tidak menggunakan produk perusahaan tersebut. Lambat laun perusahaan ini akan mengalami kebangkrutan, dan menghilang karena ditinggalkan oleh pelanggannya.
Dalam suatu bisnis, promosi dan resentasi produk itu adalah suatu hal yang wajar, dan pasti dilakukan. Hanya saja promosi dan presentasi tersebut haruslah sewajarnya, dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Apabila kita berpromosi bahwa produk kita berkualitas baik, maka kita harus membuktikan hal itu. Pada intinya apa yang kita lakukan janganlah membohongi pelanggan kita, sebab hal tersebut justru akan merugikan bisnis kita sendiri. Tidak apa memperoleh keuntungan sedikit, yang penting berjalan terus menerus. Seharusnya tujuan utama suatu bisnis adalah meraih pelanggan setia sebanyak-banyaknya, karena itulah yang akan memberikan penghasilan rutin untuk bisnis kita, dan secara otomatis akan mempromosikan bisnis kita kepada kolega-koleganya.

Referensi Belajar Bisnis Dan Komunikasi

Visits: 32

Begitu banyak blog yang membahas mengenai bisnis. Namun tidakkah kita ingat bahwa bisnis itu sangat luas, bisnis itu bisa meliputi marketing, retail, branding, bahkan hingga komunikasi bisnis. Mempelajari bisnis itu sagat menyenangkan dan menantang, namun jika tidak berfokus maka ilmu yang kita peroleh tidak akan terserap secara maksimal. Sebaiknya adalah kita memfokuskan diri pada salah satu tema saja, jika memang menginginkan mempelajari banyak tema bisnis, sebaiknya kita memiliki referensi pada beberapa blog-blog yang membahas tema bisnis tertentu.
Berikut ini adalah beberapa blog bisnis yang berfokus pada tema-tema bisnis tertentu. Memang bahasanya bukan Bahasa Indonesia, tapi tentunya kita juga paham soal Bahasa Inggris bukan? Jadikan blog ini sebagai referensi anda untuk mempelajari bisnis secara terfokus.
1. www.frynki.com (komunikasi)
3. www.reachschools.org (retail, customer service, dan leadership)
4. www.jugglingart.org (marketing)
Itu adalah referensi blog yang saya gunakan untuk mempelajari ilmu bisnis. Memang gak banyak sih, tapi setidaknya itu cukup untuk bekal melakukan bisnis. Lagi pula jika terlalu banyak malah jadi tidak fokus bukan? Semoga bermanfaat.

Membangun Ikatan Emosional Dengan Pelanggan

Visits: 23

Pemasaran ritel telah menjadi salah satu tren utama yang muncul dalam siklus perkembangan bisnis secara keseluruhan. Pasar ritel adalah sebuah platform dasar untuk mempertemukan konsumen dengan barang kebutuhannya untuk pertama kalinya. Suatu pasar ritel memerlukan penjaga toko yang memiliki keahlian dan keterampilan yang baik sebab tujuan utama penjaga toko adalah untuk memuaskan konsumen dengan memberikan pelayanan prima agar mereka kembali.
Strategi pemasaran ritel telah menjadi salah satu elemen dasar dari strategi pemasaran yang mencakup banyak perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. Sekarang mari kita fokus pada sifat dasar ritel.
Pertama di ritel, pemasar perlu untuk fokus terutama pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pemasaran ritel bahkan berfokus pada memuaskan pelanggan, dan mempertahankan margin keuntungan yang layak bagi pemilik barang. Kebutuhan pelanggan merupakan faktor kunci dasar ritel. Pemasaran ritel terdiri dari 5 pilar dasar, pertama adalah menghemat waktu berharga dari pelanggan. Kedua adalah menetapkan harga jual yang tepat, ketiga adalah menciptakan hubungan emosi yang tepat dengan pelanggan, pilar keempat adalah membayar rasa hormat yang tepat untuk pelanggan dan terakhir memecahkan masalah pelanggan.
Menciptakan loyalitas pelanggan adalah fungsi dasar dari ritel, setelah Anda menciptakan loyalitas pelanggan terhadap merek Anda maka akan lebih mudah bagi Anda untuk tinggal di pasar untuk jangka waktu yang lebih lama. Menciptakan loyalitas pelanggan bukan merupakan tugas yang sangat mudah, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membangun merek yang memberikan loyalitas pelanggan.
Anda hanya dapat menciptakan loyalitas pelanggan jika Anda memiliki rencana pemasaran ritel, beberapa rencana pemasaran tersebut adalah kegiatan penjualan promosi seperti hadiah, kartu loyalitas, dan diskon khusus.
Program hadiah termasuk hadiah khusus pada pembelian barang massal dan kartu loyalitas kartu yang memberikan privilege khusus kepada pelanggan. Kegiatan semacam ini tidak hanya meningkatkan target penjualan akan tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan kepada toko kita.
Dengan begitu banyak promosi yang dibuat oleh strategi pemasaran ritel, sekarang adalah mungkin untuk menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan. Dengan ikatan emosional ini,maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk menangkap pasar yang besar. Jadi, ini adalah semacam strategi pemasaran yang tidak hanya meningkatkan target penjualan dan laba, akan tetapi pada saat yang sama juga dapat meningkatkan loyalitas merek. Loyalitas pelanggan terhadap suatu merk yang dimiliki akan menjamin penjualan dan laba perusahaan di masa yang akan datang.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris