Views: 16
Berapakah gaji anda sebulan, dan berapakah uang yang anda sisihkan untuk ditabung?
Itu adalah pertanyaan mendasar untuk memperhitungkan perencanaan keuangan pribadi sederhana untuk masa depan anda. Akan tetapi saya rasa perhitungan ini lebih banyak keliru dan relative jauh dari sasaran. Kenapa?
Ok, anggaplah anda sekarang bisa menabung sebanyak minimal Rp.300.000 per bulan untuk masa depan anda. Bayangan anda dalam sepuluh tahun ke depan anda berharap memiliki uang simpanan sebanyak Rp.300.000 x 12 bulan x 10 tahun = Rp. 36.000.000,00. Tapi betulkah dalam 10 tahun ke depan anda akan memperoleh uang sebanyak itu? Pengalaman saya membuktikan bahwa 10 tahun ke depan jumlah uang tabungan anda tidak akan sebanyak itu. Bisa lebih kecil, bahkan justru akan sama sekali anda tidak memiliki uang simpanan. Apa penyebabnya?
Ini jawabannya:
- Uang simpanan sebesar Rp. 36.000.000,00 adalah simpanan ideal dimana selama 10 tahun anda tidak mengalami suatu problem keuangan apapun. Anda tidak sakit yang membutuhkan biaya banyak, tidak memerlukan biaya mendadak untuk membantu saudara-saudara, bahkan anda tidak berminat untuk membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup anda. Jika itu bisa anda lakukan, bisa jadi anda akan memiliki uang sebanyak itu di 10 tahun yang akan datang. Pada kenyataannya itu jarang terjadi. Selama 10 tahun ke depan hidup anda, tidak menutup kemungkinan anda, istri anda,atau anak anda sakit dan membutuhkan biaya berobat. Atau selama 10 tahun ke depan anda membutuhkan barang-barang untuk mengefektifkan mobilitas kerja anda, misal membeli Blackberry terbaru. Dari mana lagi dana anda selain menggunakan uang tabungan anda tersebut? Jadi dalam 10 tahun ke depan anda sulit untuk memperoleh uang tabungan dengan nilai ideal tersebut. Yang ada adalah lebih kecil atau bahkan habis sama sekali.
- Uang simpanan sebesar Rp. 36.000.000,00 adalah simpanan ideal dimana selama 10 tahun bank tidak melakukan pemotongan atas dana anda sama sekali. Kenyataannya bank mengenakan biaya administrasi atas rekening tabungan anda, dan biaya administrasi ini cenderung lebih besar nilainya dibandingkan bunga simpanan anda. Jadi adalah sulit -jika tidak mau dikatakan tidak mungkin- untuk memperoleh dana ideal tersebut dalam 10 tahun ke depan.
Dengan fakta tersebut diatas, saya meyakini bahwa menyimpan uang di bank bukanlah suatu investasi, melainkan hanya sebatas sebagai tempat agar uang anda aman tidak dicuri orang. Dan uang yang anda simpan di bank tersebut adalah uang –yang saya namakan- “UANG SIAGA”. Dengan kata lain, uang siaga adalah uang yang anda miliki yang sewaktu-waktu dapat anda gunakan secara cepat untuk keperluan darurat anda. Uang siaga ini bukanlah merupakan suatu investasi, melainkan sarana penunjang hidup. Tidak ada yang salah jika anda menabung uang di bank, bahkan saya pun melakukannya. Hanya saja jika anda menganggap bahwa menabung uang di bank adalah suatu investasi, kurasa itu adalah keliru.
Lalu bagaimana dengan deposito? Bukankah itu dikatakan suatu investasi. Ya tentu saja,jika deposito berjangka yang kita bicarakan, maka itu bisa dikatakan suatu investasi, walaupun mungkin bunga yang anda dapatkan dari deposito tersebut hanya sedikit saja. Namun deposito adalah simpanan uang di bank dalam bentuk besar sekaligus, sedangkan saat ini kita membicarakan simpanan uang rutin setiap bulan yang nilainya tidak besar. Adakah bank yang menerima deposito minimal Rp. 300.000,00? Kurasa tidak. Jadi sekali lagi kukatakan menabung di bank adalah cara yang aman untuk “uang siaga”, bukan suatu investasi.