Jangan Terlalu Khawatir Dengan Google De-index

Views: 75

Hampir setiap blogger -jika tidak mau dikatakan semuanya- berharap agar blognya dan niche yang dia miliki berada pada posisi teratas di halaman pertama mesin pencari Google. Segala upaya dilakukan termasuk dengan menggunakan teknik-teknik black SEO, hingga secara tidak sadar justru berujung kepada deindex atau penalti Google.
Deindex Google adalah suatu keadaan dimana blog atau website tidak terdaftar dalam mesin pencari Google. Ada beberapa penyebab suatu blog terkena deindex, yaitu:
1. Konten blog berisi artikel hasil copy paste alias hasil plagiat dari blog lain.
2. Konten blog merupakan hasil spin dari artikel lain, sehingga tata bahasa menjadi tidak jelas.
3. Terlalu banyak link keluar dibandingkan dengan link masuk.
4. Terlalu banyak memberikan komentar tak bermutu di blog lain sehingga dianggap spam.
5. Tidak mengikuti atau melanggar aturan google guideline.
Ketika suatu blog terkena deindex, para blogger seolah-olah mendapatkan bencana yang begitu hebat, apalagi jika blognya digunakan untuk bisnis adsense. Tapi benarkah bencana ideindex bisa sehebat itu?
Memang benar bahwa jika suatu blog mengalami deindex, maka blogger pemiliknya akan memperoleh kerugian. Kerugian itu antara lain:
1. Kehilangan kesempatan dikunjungi visitor baru yang menggunakan google.com sebagai mesin pencarinya.
2. Kehilangan image brand karena ia tidak muncul di mesin pencari.
3. Menurunnya traffic karena banyak visitor yang meninggalkannya.
Walaupun mengalami kerugian, sebetulnya bencana deindex bukanlah suatu kiamatm. Artinya blog yang terkena deindex masih bisa digunakan sebagai ladang untuk mencari uang. Kenapa demikian? Karena mesin pencari itu bukan hanya Google. Masih ada Yahoo Search, Squido, Bing, dan sebagainya. Dengan kata lain, suatu blog yang terkena deindex Google belum tentu blognya tidak terdaftar di search engine yang lain. Walaupun deindex, blog anda masih terdaftar di search engine lain. Mau bukti? Buka saja yahoo search atau search engine yang lain, dan ketikan salah satu blog anda yang terkena deindex. Buktikan sendiri apakah masih terdaftar atau tidak.
Jadi sebetulnya jika suatu blog terkena deindex, itu bukan menjadi suatu alasan untuk patah semangat dalam mengupdate konten blog deindex. Tetaplah bersemangat untuk menulis dan meng-update konten blog walau deindex, karena deindex hanya berlaku untuk Google bukan untuk semua mesin pencari.
Google deindex adalah kerugian, tapi itu bukan lagi suatu masalah, karena banyak diantara pengguna internet yang menggunakan search engine selain google. Terlebih lagi ada kabar baru bahwa di kuartal ketiga tahun ini, Yahoo berhasil menyalip google dalam penggunaan search engine. Itu arrtinya semakin banyak orang yang menggunakan Yahoo Search dalam urusan search engine. Bukan tidak mungkin jika suatu saat google sudah banyak ditinggalkan, maka sudah jelas google deindex bukan lagi suatu masalah.
Berikut ini saya sisipkan beberapa tips untuk menyiasati blog yang terkena deindex agar trafficnya tidak menurun.
1. Perbaiki atau hapus isi konten yang dirasa melanggar aturan Google guideline, dan kirimkan recommendation request ke Google. Ini adalah yang paling ideal, dan mudah-mudahan berhasil
2. Ganti widget search di blog anda. Biasanya setiap blog dipasang widget search untuk memudahkan pembaca/pengunjung mencari sesuatu di blog tersebut. Widget search ini boasanya berbasis google search engine, terutama blog berbasis blogspot. Artinya setiap kata yang diketikkan pada widget search, akan mengacu pada daftar google. Jadi jika blog mengalami deindex, maka sudah pasti setiap kata yang dicari hasilnya adalah “not found”. Agar tidak menghasilkan “not found”, ganti widget search dengan widget search yang mengacu pada daftar search engine lain. Dijamin, kata atau artikel yang dicari akan terdaftar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.