Views: 42
JD.ID TUTUP ! MULAI SEKARANG, JANGAN BUKA LAPAK DI SATU TOKO KELONTONG ONLINE. KENAPA? Beberapa hari yang lalu, saya mendengar berita dari cnnindonesia.com, kemudian membuka laman toko online JD.ID. Betapa kagetnya saya ketika di halaman muka toko online JD.ID tersebut terdapat tulisan: “Dengan berat hati kami memberitahukan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan anda mulai tanggal 13 Februari 2023. JD.ID dan semua layanannya akan dihentikan pada tanggal 31 Maret 2023.” Ini membuat saya kaget. Setelah pengurangan karyawan besar-besaran, kini toko online JD.ID tutup permanen. Wah…jangan-jangan toko kelontong online atau e-commerce yang lain pun demikian. Shopee, Tokopedia, Bukalapak bisa tutup kapan saja. Karena mereka pun beberapa waktu lalu mengurangi karyawannya secara besar-besaran.
Saya sih tidak akan mempertanyakan kenapa toko JD.ID bisa tutup, atau oko retail online yang lain mem-PHK massal. Karena pertanyaan ini sudah saya kupas di artikel sebelumnya yang berjudul “Toko retail online JD.ID kenapa tutup?” Sekarang yang jadi saya persoalkan adalah tentang bagaimana nasib para penjualatau pelapak yang terdaftar di toko online JD.ID tersebut. Dan bagaimana langkah antisipasinya. Ok. mari kita kupas hal-hal tersebut.
Pertanyaan pertama, bagaimana nasib para pelapak di JD.ID yang mau tutup permanen?
- Jika pelapak atau para penjual itu hanya menjual barangnya hanya di JD.ID saja, maka sudah dipastikan pelapak tersebut akan mengalami bencana hebat. Kenapa? Karena dia tidak akan bisa menjual barangnya lagi di JD.ID. Ya gak mungkin bisa lah, karena toko online-nya tutup koq. Sementara jika dia mendaftar baru ke lapak lain, misalnya baru mendaftar ke Shopee, atau Bukalapak, maka dia akan butuh upaya besar lagi memperkenalkan lapaknya di toko online tersebut. Dia harus melakukan SEO lagi, promosi lagi, marketing lagi…
- Jika pelapak itu hanya menjual barang di JD.ID saja, maka dia akan kehilangan pelanggannya yang sudah setia dan sudah terpelihara sekian lama. Para pelanggan tersebut tentu akan mencari lapak lain di toko retail online lain. Dan itu bukan anda…Kenapa? karena anda hanya mendaftar di satu tempat saja, JD.ID yang sudah mau tutup.
- Agak berbeda nasibnya dengan pelapak yang mendaftar di lebih dari satu lapak toko kelontong online atau toko retail online. Pelapak yang mendaftar di dua, atau tiga, atau lebih lapak online mungkin tidak akan terlalu mendapat bencana. Istilahnya, jika JD.ID tutup ya sudah…saya masih ada tempat untuk jualan di lapak lain. Dan di tempat sana saya masih punya pembeli setia. Kerugiannya atau pendapatannya menurun tidak drastis-drastis amat lah.
- Soal marketing, SEO, daftar baru, promosi di tempat baru tidak mesti dilakukan karena proses itu sudah pernah dilakukan, dan pelapak tinggal fokus jualan saja. hal yang perlu dilakukan adalah bahwa dalam masa-masa mau tutup JD.ID ini, para penjual harus memberitahukan di lapaknya atau melalui SMS atau pesan tentang pengalihan belanja ke lapak online yang lain. Jadi pelanggan tahu bahwa anda punya lapak di toko retail online yang lain, dan mereka tidak perlu susah payah mencari. Dengan demikian anda tidak akan kehilangan pelanggan setia anda.
Jadi…dari tutupnya toko JD.ID ini, maka ada pelajaran penting dalam bisnis toko kelontong online atau retail online, yaitu bahwa mulai sekarang, jangan buka lapak di satu toko kelontong online. Ini berbahaya, karena kalau toko online itu tutup, maka bisnis kita juga akan tutup pula. lalu antisipasinya bagaimana? Begini antisipasinya.
- Jelas…Anda sebagai pelapak harus daftar di berbagai tempat jualan online. dua, tiga, empat,atau bahkan lima sekaligus. bagi anda penjual pemula..Daftarkan secara berbarengan, dan kelola lapak anda dengan baik dan benar.
- Anda juga sekarang jangan terlalu mengandalkan lapak toko online. karena bisa saja ternyata toko online itu akan tutup semua ha..ha..Cobalah cari alternatif jualan berbasis online namun beda cara. Misalnya anda jualan di halaman facebook anda, di instagram, atau lainnya.
- Buat toko online sendiri. Saya rasa membuat toko kelontong online sendiri adalah alternatif yang keren dan bisa jadi hal yang utama di masa datang jika anda berupaya keras. Dengan memiliki toko online sendiri dengan merek sendiri, maka anda tidak akan khawatir dengan gangguan kondisi bisnis pihak ketiga. Hanya saja, ini perlu upaya, biaya, dan pengetahuan tersendiri. Anda perlu cari nama sendiri untuk merek, beli hosting, dan melakukan Search Engine Optimazion (SEO) agar toko online anda dikenal oleh Google dan akhirnya masyarakat. Dan hal ini semua perlu biaya, bisa berbiaya murah atau mahal itu tergantung budget yang anda miliki. Itulah pelajaran yang didapat dari tutupnya JD.ID. Jadi, karena JD.ID tutup ! Mulai sekarang, jangan buka lapak di satu toko kelontong online saja.