Matematika Bisnis: Berapakah nilai dari 100:0?

Views: 39

Jika seorang ahli matematika ditanya tentang perhitungan 100:0, maka ahli matematika tersebut akan menuliskan “∞” di papan tulis. Lambang “∞” adalah suatu symbol dalam perhitungan matematika yang berarti bahwa nilai tersebut adalah imajiner. Imajiner berarti bahwa kita tidak dapat menentukan nilai yang pasti. Imajiner berarti berada diantara ada dan tiada. Dikatakan “ada” karena nilai konkritnya ada, yaitu 100. Sedangkan dikatakan “tidak ada” karena nilai 100 itu belum nyata untuk dibagikan kepada siapa. 100:0, 50:0, 25:0, bahkan 1:0 adalah pembagian imajiner. Imajiner adalah beyond our mind. Kita tidak dapat secara realistic menyatakan suatu jawaban.
Akan tetapi, bagi seorang entrepreneur, nilai imajiner adalah sesuatu yang sangat menggembirakan. Jika ahli matematika menulis 100:0 = “∞”, maka seorang pebisnis akan menulis 100:0 = opportunity. Apa maksudnya? Jika angka 100 adalah potensi bisnis, pasar atau konsumen yang tersedia, sementara angka 0 berarti bahwa konsumen tersebut belum ada yang melayani, pasar atau potensi bisnis tersebut belum ada yang menggarap, maka sudah tentu bahwa angka 100 tersebut adalah suatu business opportunity.
Seorang entrepreneur yang ulung akan merubah angka “0” tersebut menjadi “1”, yang artinya ia menjadi innovator. Inovator berarti sang entrepreneur tersebut adalah orang yang pertama kali menggarap potensi bisnis yang bernilai “100” tersebut. Apa yag terjadi? Tentu saja dia menjadi pemimpin pasar. Bayangkan saja potensi pasar yang besar hanya digarap oleh satu orang pelaku bisnis. Dalam beberapa waktu dia akan meraup banyak keuntungan hingga pada saatnya akan bermunculan follower-follower yang berebut pasar tersebut.
Bingung? OK, kongkritnya begini:
100:0=“∞”
Beberapa decade lalu, kebutuhan manusia akan mendengarkan music hanya sebatas berada di ruangan atau kamar yang memiliki tape recorder berukuran besar. Padahal pada kenyataannya manusia adalah makhluk social dengan mobilitas tinggi yang membutuhkan hiburan ketika sedang bepergian. Banyak orangorang berharap untuk dapat menikmati music pada saat bepergian, sambil jogging, atau sambil bersepeda. Namun waktu itu, hal ini hanyalah hayalan alias imajiner (100:0=“∞”).
100:0=1
Harapan yang imajiner ini bagi Akio Morita, pendiri Sony Corporation dipandang sebagai suatu opportunity bisnis. Akio Morita melalui perusahaannya menciptakan “Walkman”, yaitu suatu tape recorder berukuran kecil yang bisa dibawa-bawa bahkan dapat dimasukkan ke dalam tas. Akio Morita berperan sebagai innovator. Dengan inovasinya ini, “Walkman” menjadi brand yang sangat trend di jamannya, bahkan “walkman” menjadi suatu nama generic. Hal ini berujung pada “Sony Walkman” sebagai satu-satunya pemimpin pasar di bidang tape recorder portable. Ia menguasai seluruh pasar yang ada, keuntungan ia raih semua. (100:1=100).
100:2, 100:3, 100:4, dst…
Ketika Sony Walkman sudah membuktikan bahwa harapan orangorang tersebut sudah bukan imajiner lagi, bahkan Sony meraup keuntungan yang spektakuler, maka mulailah bermunculan follower-follower yang menyaingi Sony. Ini sudah menjadi hukum bisnis, dimana ada gula, maka disitu ada semut. Follower-follower ini mulai memperebutkan pasar yang bernilai 100. Hingga akhirnya keuntungan Sony sudah bukan 100 lagi, tetapi sudah menjadi lebih kecil karena terbagi oleh para pesaing-pesaingnya. Angka 1 berubah menjadi 2,3,4, …, 50, 60,…. Akan tetapi hal ini bukan menjadi masalah karena Sony sudah lebih dahulu meraup keuntungan yang sangat banyak, yaitu sebelum pesaing ada. Dan ia mencari inovasi-inovasi baru.
Key Point
Inti dari matematika bisnis ini adalah penting, dimana seorang entrepreneur harus:
  1. Jeli melihat peluang, melihat yang imajiner dan merubahnya menjadi realistic.
  2. Untuk memperoleh keuntungan yang fantastic, seorang entrepreneur harus menjadi innovator, bukan follower.
  3. Ketika pesaing sudah bermunculan, dan pangsa pasar sudah jenuh, seorang entrepreneur harus mencari inovasi baru. Kalaupun tidak berinovasi, setidaknya ia harus mengembangkan produk inovasinya menjadi lebih baik dengan meningkatkan kualitas dan menonjolkan perbedaan dari produk pesaing.

3 thoughts on “Matematika Bisnis: Berapakah nilai dari 100:0?”

  1. Mohon hati-hati dalam menyampaikan istilah matematika. Anda menyebutkan bahwa tak hingga itu imajiner. Sedangkan dalam matematika bilangan imajiner itu kalau dipangkatkan dua hasilnya bilangan real. Tak hingga kalau dipangkatkan dua hasilnya tetep tak hingga.

  2. Jika menurut anda 100:0=∞, itu artinya 100 permen dibagikan kepada NOL anak maka tiap anak dapat ∞ permen. Lho kok bisa kan anaknya tidak ada.
    Pembagian dengan nol itu tak terdefinsi karena kita mustahil membagikan 100 permen kepada NOL anak.
    satu hallagi∞ bukanlah bilangan melainkan konsep untuk menujukkan sesuatu teramat besar/ tidak terbatas sehinnga tidak bisa direpresentasikan oleh bilangan

Leave a Reply

Your email address will not be published.