Views: 27
Bisnis toko retail adalah bisnis yang penuh dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bukan hanya dalam rangka meraih profit dan pelanggan sebanyak-banyaknya, tetapi juga dalam rangka memperoleh karyawan yang berkualitas.
Setiap toko retail mengandalkan karyawan garis depan atau para pramuniaga untuk meraih pelanggan loyalnya. Para pramuniaga ini berperan sebagai brand ambassador, dimana image perusahaan dicerminkan oleh sikap para pramuniaga ini dalam menangani dan berinteraksi dengan pelanggan. Oleh karena itu, suatu toko retail modern yang sudah memahami arti pentingnya peran seorang pramuniaga akan selalu merekrut karyawan-karyawan yang memiliki semangat yang tinggi dalam hal melayani. Selain itu, mereka juga menyediakan pelatihan-pelatihan dasar mengenai pelayanan pelanggan sebelum terjun ke dunia nyata.
Namun berhubung biaya pelatihan pelayanan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, ada kalanya suatu perusahaan mengambil jalan pintas untuk merekrut karyawan yang sudah terlatih dari perusahaan lain. Hal ini dinamakan dengan istilah pembajakan karyawan.
Secara hukum, pembajakan seperti ini adalah sah, namun tentunya kerugian berpihak pada perusahaan yang karyawannya dibajak. Untuk itu melindungi kerugian besar akibat pembajakan karyawan, suatu perusahaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesejahteraan
Setiap orang bekerja untuk memperoleh kesejahteraan, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya. Parameter kesejahteraan yang mudah dilihat adalah gaji. Suatu hal yang alami bahwa setiap orang akan mencari gaji yang setinggi-tingginya, sedangkan perusahaan akan membayar gaji seminimal mungkin. Agar karyawan tidak berpindah ke tempat lain, maka perlu untuk dibuat perhitungan gaji yang proporsional, sesuai dengan tugasdan tanggung jawabnya. Jabatan dan pengalaman juga perlu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan gaji.
Setiap orang bekerja untuk memperoleh kesejahteraan, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya. Parameter kesejahteraan yang mudah dilihat adalah gaji. Suatu hal yang alami bahwa setiap orang akan mencari gaji yang setinggi-tingginya, sedangkan perusahaan akan membayar gaji seminimal mungkin. Agar karyawan tidak berpindah ke tempat lain, maka perlu untuk dibuat perhitungan gaji yang proporsional, sesuai dengan tugasdan tanggung jawabnya. Jabatan dan pengalaman juga perlu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan gaji.
Pengaturan bonus dan tunjangan pun harus dibuat sedemikian rupa agar karyawan merasa betah di perusahaan. Review secara berkala mengenai pengaturan gaji, bonus, dan tunjangan ini sehingga keresahan karyawan untuk berpindah tempat kerja dapat diredam.
2. Keamanan dan Keselamatan Kerja
Selain kesejahteraan, faktor keamanan dan keselamatan kerja pun sangat penting untuk diperhatikan agar karyawan tidak berpindah ke tempat kerja lain. Bayangkan jika seorang pegawai pembersih kaca gedung bertingkat tidak dibekali dengan peralatan keselamatan! Walaupun bergaji tinggi, tentunya karyawan tidak mau mengorbankan nyawanya dengan percuma. Bayangkan juga jika suatu toko retail tidak dilengkapi dengan brankas. Bagaimana karyawan toko menyimpan/mengamankan uang hasil penjualan jika tidak ada brankas? Padahal mereka bertanggung jawab untuk keamanan uang hasil penjualan. Mereka akan meninggalkan perusahaan karena tanggung jawabnya tidak didukung oleh keamanan dan keselamatan yang disediakan oleh perusahaan.
Selain kesejahteraan, faktor keamanan dan keselamatan kerja pun sangat penting untuk diperhatikan agar karyawan tidak berpindah ke tempat kerja lain. Bayangkan jika seorang pegawai pembersih kaca gedung bertingkat tidak dibekali dengan peralatan keselamatan! Walaupun bergaji tinggi, tentunya karyawan tidak mau mengorbankan nyawanya dengan percuma. Bayangkan juga jika suatu toko retail tidak dilengkapi dengan brankas. Bagaimana karyawan toko menyimpan/mengamankan uang hasil penjualan jika tidak ada brankas? Padahal mereka bertanggung jawab untuk keamanan uang hasil penjualan. Mereka akan meninggalkan perusahaan karena tanggung jawabnya tidak didukung oleh keamanan dan keselamatan yang disediakan oleh perusahaan.
3. Interaksi Sosial/Hubungan Kerja
Interaksi sosial antar karyawan, karyawan dengan atasan, ataupun karyawan dengan bawahannya mempengaruhi betah atau tidaknya karyawan tersebut tinggal di perusahaan. Hubungan baik antar karyawan akan memberikan ikatan emosional yang kuat diantara mereka, sehingga mereka akan merasa berat hati untuk meninggalkan perusahaan. Perasaan berat hati ini akan memberikan pemikiran bahwa belum tentu mereka akan menikmati suasana dan hubungan kerja seperti ini di tempat lain.
Interaksi sosial antar karyawan, karyawan dengan atasan, ataupun karyawan dengan bawahannya mempengaruhi betah atau tidaknya karyawan tersebut tinggal di perusahaan. Hubungan baik antar karyawan akan memberikan ikatan emosional yang kuat diantara mereka, sehingga mereka akan merasa berat hati untuk meninggalkan perusahaan. Perasaan berat hati ini akan memberikan pemikiran bahwa belum tentu mereka akan menikmati suasana dan hubungan kerja seperti ini di tempat lain.
Faktor leadership seorang atasan juga termasuk dalam interaksi sosial ini. Pemimpin yang otoriter dan terlalu mengekang bawahannya akan membuat mereka menjadi tidak betah. Pemimpin harus memberikan keseimbangan dalam rangka membina hubungan komunikasi dan interaksi sosial diantara para karyawan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat seorang pemimpin harus dapat mendukung dan memperhatikan tingkat kepuasan bawahannya.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan agar karyawan tidak berpindah ke tempat lain, dan semuanya itu harus tercantum dalam kontrak kerja karyawan, sehingga mereka memahami hak dan kewajibannya.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.
2 thoughts on “Melindungi Agar Karyawan Anda Tidak Dibajak Oleh Pesaing Anda”