Views: 18
Bagi kaum pria, bekerja adalah suatu kewajiban. Apalagi jika sudah menikah, bekerja sudah merupakan kewajiban yang utama dimana setiap langkah dan keringat yang keluar akan menjadi suatu berkah pahala bagi dirinya maupun keluarganya. Akan tetapi bekerja tidaklah mudah, dan bagi sebagian orang, bekerja bukanlah hanya semata-mata menggerakkan tangan atau kaki sehingga keluar keringat yang berubah menjadi uang. Bagi sebagian orang, bekerja adalah berfikir, berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas.
Disinilah letak perbedaan antara pekerja yang teredukasi dengan pekerja yang tidak teredukasi. Pekerja yang tidak teredukasi mendefinisikan bahwa bekerja adalah sesuatu yang menghasilkan keringat secara nyata. Biasanya mereka membutuhkan kekuatan otot ketika sedang bekerja. 95 persen waktu mereka digunakan untuk beraktifitas menggunakan otot di luar ruangan. Sedangkan bagi pekerja teredukasi, definisi bekerja telah berkembang luas. Bekerja tidak hanya menggunakan otot. Bekerja bagi mereka adalah menggunakan seluruh kemampuan otaknya untuk menghasilkan dan membuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Kreatifitas adalah kunci utama bagi pekerja yang teredukasi.
Keringat yang keluar dari pekerja teredukasi ini tidak terlihat, bahkan rasa lelahnya pun tidak terlihat. Wajar saja, karena mereka hanya “sekedar” duduk di depan computer dalam ruangan ber-AC. Mungkin selama 8 jam kerja setiap harinya, mereka tidak pernah keluar gedung. Apalagi mengangkat beban-beban berat.
Lalu manakah yang akan kita pilih? Sebelum menjawab itu, Ada kunci yang harus dipegang, yaitu:
“Pekerja teredukasi akan lebih cepat naik karir, sedangkan pekerja tidak teredukasi tidak ada karir sama sekali.”
Dengan demikian sudah sangat jelas, bahwa kita harus menjadi pekerja yang teredukasi. Menjadi pekerja teredukasi akan menjamin masa depan diri kita maupun keluarga kita. Lalu bagaimanakah caranya agar menjadi pekerja yang teredukasi? Belajar adalah kuncinya. Belajar di jenjang formal seperti sekolah tidak boleh disia-siakan. Belajar di jenjang non formal seperti kursusu harus dimanfaatkan. Jika masa depan ngin bagus, maka jadilah pekerja yang teredukasi.