Views: 97
Saya punya banyak teman yang berprofesi sebagai pelaut, baik itu pelaut kapal kargo, kapal tanker, kapal penumpang, kapal pesiar, hingga kapal penangkap ikan. Ketika saya bertemu dengan mereka, mereka selalu bercerita mengenai kehidupan di atas kapal hingga pergaulannya ketika berada di darat. Cerita yang mereka sajikan sangat menarik untuk disimak, dan tentu saja sangat mengagumkan karena kebiasaannya hidup di lautan berbeda dengan kebiasaan orang-orang di darat, termasuk juga mengenai kebiasaan pengelolaan keuangan mereka.
Dari pengalaman teman-teman pelaut saya, gaji yang mereka terima tergolong tinggi, bisa mencapai hampir US$2.000 setiap bulan, bahkan mungkin ada yang lebih untuk jabatan perwira kapal atau kapten kapal. Gaji sebesar itu sebenarnya dirasa cukup bahkan lebih untuk biaya hidup dirinya dan keluarganya. Namun beberapa diantara mereka ada yang mengeluh karena gaji yang mereka terima selalu habis ketika mereka turun ke darat, dan mereka tidak memiliki apa-apa ketika kontrak kerja laut selesai. Mengapa demikian?
Pelaut rata-rata bekerja setidaknya minimal stau minggu di atas kapal, ada pula yang hampir tiga bulan di tengah lautan. Bahkan mungkin untuk kapal penangkap ikan bisa lebih dari itu. Selama mereka di tengah lautan, mereka berada di lingkungan yang serba terbatas. Menu makanan yang membosankan, hiburan apa adanya, hingga pekerjaan yang sangat membutuhkan kewaspadaan dan kerja keras tingkat tinggi. Oleh karena itu ketika mereka turun ke darat, mereka akan mencurahkan keinginannya yang terpendam selama berada dilaut. Ketika turun ke darat, dengan uang banyak di kantongnya, mereka terbiasa berbelanja sesuka hati, makan apapun yang mereka mau, hingga mencari hiburan-hiburan yang selama dilaut tidak mereka rasakan. Hingga tak terduga uang mereka habis tak berbekas, tidak ada simpanan, tidak ada pula kiriman untuk keluarga.
Misalnya anda adalah seorang pelaut memiliki gaji sebesar US$300 per bulan. Jika masa berlayar anda adalah 4 bulan, maka anda akan membawa uang sebanyak US$1,200 ketika mereka turun ke darat 4 bulan kemudian. Dan saya yakin uang sebanyak itu bisa langsung habis dalam waktu seminggu di darat sebagai akibat kejenuhan di tengah laut. Akhir yang sungguh menyedihkan! Kerja berat namun tiada hasil.
Oleh karena itu pengelolaan keuangan seorang pelaut adalah hal yang sangat penting dilakukan agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Dan pengelolaan keuangan ini sangat sederhana namun harus konsisten dalam pelaksanaannya.
Jika anda seorang pelaut yang memiliki gaji sebesar US$300 per bulan, kontrak kerja 1 tahun, dan lama berada di tengah laut adalah 4 bulan, maka berikut adalah cara yang sederhana untuk mengelola keuangannya.
- Sisihkan US$100 setiap bulan di perusahaan tempat anda bekerja. Mintalah pihak perusahaan untuk secara otomatis menyimpan uang anda sebesar US$100 per bulan.
- Mintalah perusahaan tempat anda bekerja untuk mengirimkan US$100 dari gaji anda untuk dikirimkan kepada keluarga anda di rumah, apakah itu orang tua, saudara, atau istri anda.
- Minta agar perusahaan mengirimkan US$100 sisa gaji anda ke rekening pribadi anda.
Dengan pengaturan demikian, maka ketika anda turun ke darat 4 bulan kemudian, anda hanya mengantongi US$400 di kantong anda. Itulah uang yang bisa anda gunakan untuk berfoya-foya menghibur diri. Terserah anda mau habiskan seluruhnya atau tidak, namun yang pasti anda tidak akan kebingungan ketika kontrak kerja anda habis. Setahun kemudian jika ada tidak mau memperpanjang kontrak, maka setidaknya anda sudah membiayai hidup keluarga anda di rumah sebesar US$1.200 selama satu tahun, dan anda masih punya simpanan di perusahaan anda sebanyak US$1.200.
Jika anda masih ingin meneruskan kerja di laut, maka uang simpanan ini bisa anda gunakan untuk modal investasi misalnya membeli saham, obligasi, ataupun didepositokan di bank. Jika anda tidak ingin meneruskan kerja dilaut, maka uang simpanan itu bisa anda gunakan sebagai modal awal untuk membuka suatu bisnis kecil-kecilan, misalnya saja membuka suatu toko retail. Yang perlu anda lakukan selanjutnya adalah tekun dalam pengelolaannya sambil belajar cara-cara bisnis toko retail melalui internet.