Toko Retail Online JD.ID Kenapa tutup?

Visits: 36

Tampilan web jd.id akan ditutup

Trending di minggu ini adalah berita bahwa toko online JD.ID tutup atau menghentikan operasinya pada maret 2023 mendatang. Hal ini menambah kekhawatiran jika bisnis retail online akan mengalami kejatuhan kejayaan dalam masa-masa mendatang. Muncul pertanyaan kenapa toko Retail online JD.ID kenapa tutup? Apakah ini disebabkan Oleh kesalahan pengelolaan bisnis ataukah ini murni karena model bisnis yang tidak panjang umur? Berikutnya jika model bisnis retail online ini bukan merupakan suatu bisnis yang panjang umur, mungkinkah bisnis retail online Ataubtoko kelontong yang kita kelola akan mengalami kehancuran didalam waktu dekat?

Mengutip Dari laman cnnindonesia.com , ada berapa penyebab kenapa perusahaan bisnis retail online besar seperti JD.ID tutup, atau shopee , Amazon, Tokopedia yang mem-PHK ratusan pegawainya. Berikut adalah penyebabnya:

  1. Beban gaji yang tinggi.
    Hal ini diawali ketika virus COVID-19 merebak di Indonesia. Sebagai akibat pandemi COVID-19, maka banyak orang yang berbelanja secara daring atau online. Permintaan menjadi meningkat, Dan kebutuhan pegawai pun meningkat. Akan tetapi, 2 tahun kemudian pandemi COVID-19 sudah selesai. Semua ibarat kembali normal. Banyak orang kembali lagi menyukai belanja di mall atau pasar-pasar. Akibatnya, permintaan belanja di toko online ikut menurun. Sementara itu pegawai tetap harus dibayar gajinya. Hal ini membuat keuntungan perusahaan menjadi berkurang. Untuk menjaga eksistensi, Maka mau tidak mau perusahaan retail online harus mengurangi karyawannya. Maka terjadilah PHK massal.
  2. Beban biaya teknologi yang tinggi.
    Bisnis retail online memaksa perusahaan harus selalu up to date dalam sinkronisasi dengan teknologi yang menyokongnya yang dipastikan selalu berkembang atau meningkat setiap waktunya. Biaya sinkronisasi teknologi ini tidaklah kecil, sementara jumlah konsumen tidak meningkat bahkan cenderung turun akibat pandemi COVID-19 selesai dan persaingam bisnis yang ketat antar merk dagang toko Retail online. Biaya yang tinggi ini yang menyebabkan toko Retail online akhirnya gulung tikar, PHK massal, atau fokus pada bisnis lain. Seperti JD.Id yang kini fokus pada bisnis logistik Dan pergudangan.
  3. Kalah bersaing
    Ini adalah Hal yang sangat jelas. Dengan JD.ID tutup, Maka ini memberi sinyal bahwa JD.ID kalah bersaing dengan merk lainnya yang berplatform sama, yaitu toko kelontong online atau yoko Retail online. Karena kalo dalam persaingan, JD.ID unggul dibanding yang lain, Maka tidak mungkin ia rela menutup bisnisnya. Ada banyak faktor dalam kekalahan persaingan ini, misalnya karena pelayanan pelanggan yang buruk, harga barang yang lebih tinggi, atau kurangnya promosi untuk pengunjung.

Itulah jawaban Dari pertanyaan toko Retail online JD.Id kenapa tutup. Memang jawaban ini perlu dibuktikan secara ilmiah berdasarkan data, namun bagi orang awam seperti saya, cukuplah berasumsi atau mengutip dari orang yang lebih ahli.

Leave a Reply

Your email address will not be published.