Category Archives: perikanan

Faktor-Faktor Produksi Usaha Perikanan

Views: 1005

Dalam ilmu ekonomi, produksi dapat diartikan segala kegiatan yang mempertinggi faedah barang baik secara langsung maupun tidak langsung dalam usaha kebutuhan manusia. Gaspersz (1992) menyatakan bahwa ada dua hal yang menjadikan pertimbangan dalam suatu alternative usaha, yaitu aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek teknik yang utama adalah proses produksi. Dalam proses produksi diperlukan proses produksi yang benar diantara beberapa kemungkinan cara produksi. Perlu juga diperhatikan pemilihan mesin dan peralatan yang sesuai dngan karakteristik usaha/pekerjaan.
Untuk menghasilkan sesuatu produksi diperlukan adanya suatu gabungan atau kerjasama yang baik antara faktor-faktor produksi, bahwa bagaimana usaha dari nelayan atau petani ikan menggabungkan faktor-faktor produksi untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Faktor-faktor produksi dalam kegiatan usaha perikanan yang sangat berpengaruh meliputi:
1. Faktor Alam
Yang dimaksud dengan alam sebagai faktor produksi pada usaha perikanan adalah tanah dan perairan (sungai, waduk, rawa, genangan dan laut). Perairan adalah suatu wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan. Perairan bersifat milik bersama, namun tidak menutup kemungkinann adanya aturan-aturan yang diberlakukan oleh golongan atau kelompok masyarakat yang telah berlangsung turun temurun, misalnya aturan adat (hukum laut). Pada usaha perikanan kedua tempat tersebut sangat erat keterkaitannya dan disinilah dilaksanakan proses produksi hingga menghasilkan produksi. Salah satu bukti bahwa perairan merupakan faktor produksi dapat dilihat dari tinggi rendahnya balas jasa baik yang berupa sewa atau bagi hasil yang sesuai dengan permintaan dan penawaran dalam masyarakat tertentu pada daerah tertentu
2. Faktor Sarana Produksi
Faktor ini merupakan inti dari berbagai faktor produksi lainnya, artinya tanpa tersedianya faktor ini tidak mungkin dilaksanakan kegiatan berproduksi. Ketersediaan sarana produksi dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik, akan mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sarana produksi pada dasarnya digolongkan berdasarkan:
A. Sarana produksi yang habis dipakai dalam satu siklus atau sarana produksi yang tidak tahan lama, meliputi Solar/ BBM, Umpan Pancing, Es, Bahan Makanan Melaut ( beras, lauk pauk, air tawar, dll).
B. Sarana produksi yang tidak habis dipakai/ digunakan dalam satu siklus atau yang tahan lama, meliputi Bangunan, Kapal dan Mesin Kapal (Body kapal, Mesin Utama, Mesin Bantu dan Generator), Alat Tangkap (Jaring, Pancing, dll), Alat Bantu Penangkapan (Rumpon, Sampan, dll), dll.
3. Faktor Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam bidang perikanan pada umumnya terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap (sambilan). Tenaga kerja tetap umumnya berasal dari keluarganya sendiri (tenaga inti) dan atau tenaga kerja yang mendapat upah secara tetap pada periode tertentu, misalnya bulanan. Sementara tenaga kerja tidak tetap (sambilan) atau dapat juga disebut tenaga kerja harian lepas, umumnya bersifat buruh.
4. Faktor Modal
Modal merupakan faktor produksi penting untuk menggerakkan seluruh rangkaian proses produksi. Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi lainnya menghasilkan barang-barang baru. Modal dapat berupa barang atau uang.
5. Faktor Teknologi
Faktor teknologi dalam kegiatan usaha perikanan, berarti melakukan pilihan-pilihan terhadap teknologi yang digunakan. Hal ini penting, karena potensi sumber daya perikanan yang tersedia dan jenis usaha yang dapat dikembangkan juga cukup beragam, dan pada umumnya bersifat padat modal. Perkembangan teknologi, sangat memungkinkan bagi pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya. Dengan teknologi, produk hasil perikanan yang dikenal cepat rusak/busuk, dapat dipertahankan tingkat kesegarannya (mutunya) untuk waktu yang cukup lama.
6. Faktor Manajemen
Penerapan faktor manajemen pada dasarnya adalah bagaimana menggabungkan dan menselaraskan seluruh fungsi-fungsi manajemen dengan faktor-faktor produksi yang ada. Usaha perikanan yang terdiri dari banyak sub-sub system, memungkinkan masing-masing sub system tersebut menerapkan fungsi-fungsi manajemen baik berdiri sendiri maupun merupakan satu kesatuan utuh dari kegiatan usaha. Dari semua faktor produksi yang ada, faktor ini sering diabaikan oleh pelaku usaha perikanan terutama pada skala rumah tangga/kecil. Tetapi pada skala usaha menengah keatas, faktor ini sudah diterapkan walaupun belum maksimal.
Klik disini untuk versi bahasa Inggris

Mempergunakan Halaman Belakang Rumah Untuk Lahan Bisnis

Views: 16

Setiap orang berkata bahwa untuk memulai bisnis perlu modal yang lumayan besar. Well, bagi saya pemikiran itu sedikit keliru. Sebab pemikiran tentang perlunya modal besar untuk usaha adalah persepsi bahwa kita akan berbisnis berskala besar. Padahal sebetulnya berbisnis itu tidak harus berskala besar. Bisnis lebih enak dimulai dari skala kecilsaja. Kenapa ? Sebab langsung berbisnis dalam skala besar relatif beresiko,apalagi jika sebagai pemula. Kita belum cukup memiliki ilmu berbisnis, kemudian langsung berinvestasi dalam skala besar maka kemungkinan berhasilnya akan kecil sekali. Dan andaikata gagal, jelas sekalikita akan merasakan stress.
Untuk memulai berbisnis sebaiknya kita belajar dari skala kecil dan tentunya dengan modal kecil saja dulu. Lambat laun kemampuan kita dalam berbisnis akan terasah, dan pada akhirnya bisnis akan mengarah kepada skala yang lebih besar.
Bisnis skala kecil dapat anda mulai dari belakng rumah anda.Anggaplah jika anda tertarik pada dunia ikan, maka belakang rumah anda dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu kolam pembesaran ikan. Bagaimana dengan modal yang diperlukan ? Tak perlu mengeluarkan uang banyak. Cukup dengan menggaji satu atau dua orang untuk membuatkolam, membeli beberapa ratus benih ikan, dan sekarung pakan ikan. Kerjakan dengan tekun, amati setiap tindakan yang dilakukan, dan tunggu beberapa bulan kemudian untuk memanen hasilnya, dan anda akan terkejut bahwa anda memperoleh uang dari hasil penjualan ikan anda. Dan anda sudah mulai berbisnis.
Pemikiran bisnis membutuhkan modal banyak harus dirubah, karena itu adalah pemikiran ketika kita biasanya memandang dan memperhatikan pengusaha-pengusaha yang telah sukses. Mereka memiliki banyak uang, perusahaan berskala nasional maupun internasional. Padahal yang seharusnya diperhatikan adalah awal ketika mereka memulai berbisnis. Dan anda akan terkejut bahwa hampir semua pengusaha sukses mengawali bisnisnya dengan modal kecil, bahkan tanpa modal sekalipun. Ada yang memulaibisnisnya dari garasi rumah, rumah kontrakan,hingga kios kecil di pinggir jalan. Dengan ketekunan dan keyakinan diri,mereka berhasil menjadi pengusaha-pengusaha sukses. Lalu kenapa kita tidak bisa ? Tentu saja bisa. Dan itu bisa diawali dengan memanfaatkan halaman rumah anda.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris

Kenapa Bisnis Penangkapan Ikan Jarang Dilirik Orang ?

Views: 17

Begitu banyak bisnis yang bisa dikembangkan, dari bisnis rumahan hingga bisnis berbasis industri. Apapun skala bisnisnya, semuanya memiliki satu tujuan yaitu meraih profit. Namun ada satu bisnis yang dirasa jarang orang untuk berani berinvestasi di dalamnya. Bisnis itu adalah bisnis penangkapan ikan di laut, atau disebut hanya dengan penangkapan ikan saja.
Bisnis penangkapan ikan adalah suatu usaha dimana tujuan utamanya adalah memperoleh laba dari hasil menangkap ikan. Bisnis penangkapan ikan merupakan salah satu bagian dari bisnis perikanan yang begitu komplek dan saat ini sepertinya kurang terdengar suaranya dibandingkan dengan bisnis lainnya seperti bisnis komputer, handphone, pertanian, dll. Bisnis perikanan sendiri sebetulnya terdiri dari beberapa bidang usaha seperti pengolahan perikanan dan budidaya perikanan. Memang sangat jarang orang terjun ke dunia usaha perikanan, apalagi ke usaha penangkapan ikan. Ada timbul pertanyaan besar kenapa usaha penangkapan ikan jarang dilirik orang ? Berikut adalah alasan-alasan mengenai hal tersebut.
1. Butuh Modal Besar
Semua usaha memerlukan modal, ada yang perlu sedikit hanya beberapa Dollar saja hingga yang membutuhkan modal ribuan dollar. Bisnis penangkapan ikan sendiri termasuk bisnis yang memerlukan modal besar. Kenapa ? Untuk memulai bisnis penangkapan ikan, anda harus membeli kapal penangkap ikan yang tentu saja harganya tidak murah. Selanjutnya adalah anda harus membeli alat tangkap ikan. Harga alat tangkap ikan ini pun harganya tidak murah, semakin besar alat tangkap, maka harganya akan semakin mahal.
2. Biaya operasional tinggi
Setiap kali akan melakukan penangkapan ikan. Hal yang pertama kali diperhitungkan adalah mengenai biaya operasional penangkapan ikan, meliputi persediaan bahan bakar, makanan,air tawar, es,dsb. Menangkap ikan untuk skala industri tidak hanya dilakukan dalam satu hari menangkap ikan. Mereka bisa melakukan usaha penangkapan ikan berminggu-minggu, bahkan ada yang bisa lebih dari 2 bulan tanpa melihat daratan. Selama waktu yang lama dilaut itu maka persediaan bahan makanan dan bahan bakar harus mencukupi, dan ini memerlukan biaya yang tidak murah.
3. Bisnis menangkap ikan adalah bisnis berburu
Berbeda dengan bisnis lain dimana bisa membuat suatu produk sesuai dengan keinginan manajemen atau pemilik usaha, maka usaha penangkapan ikan merupakan suatu bisnis dimana produk yang dihasilkan diperoleh melalui cara berburu. Bayangkan saja, dengan modal yang besar, biaya operasi yang besar, kita belum tahu berapa hasil tangkapan yang diperoleh, karena sejatinya kita tidak tahu berapa jumlah sumberdaya ikan yang ada di laut. Dan faktor keberuntungan dalam berburu ini lebih kentara dibandingkan dengan usaha yang lain, dan ini yang kadangkala tidak disukai oleh para entrepreneur.
4. Memerlukan ilmu yang spesifik
Kemampuan teknis dalam hal operasi penangkapan ikan, olah gerak kapal, mencari fishing ground, dan hal-hal kepelautan lainnya harus dimiliki oleh para pelaku usaha penangkapan ikan. Dengan kata lain, sebelum terjun ke bisnis usaha penangkapan ikan, maka mereka harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai dunia kepelautan, dan teknik penangkapan ikan. Karena kemampuan inilah yang dapat mendukung berhasilnya usaha penangkapan ikan. Dan biaya untuk belajar ini tidak murah. Karena tidak murah, maka jarang orang untuk bersedia mempelajarinya.
5. Bisnis yang beresiko tinggi
Bisnis penangkapan ikan adalah bisnis berburu, dimana modal operasi dan modal ekonomi lainnya dipertaruhkan untuk memperoleh suatu produk yang belum tahu berapa jumlahnya, bahkan hanya sekedar prediksi pun belum tentu. Inilah bisnis yang beresiko tinggi dari sisi financial.
Satuhal lagi kenapa bisnis ini beresiko tinggi adalah dilihat dari sisi keselamatan jiwa. Ketika anda berangkat ke laut, maka rumah anda di tengah laut adalah hanya kapal yang anda tumpangi. Perlu kewaspadaan yang ekstra ketika anda di tengah laut, karena banyak bahaya yang mengancam jiwa yang dapat anda temui ketika di tengah laut, mulai dari tabrakan kapal, badai, ombak besar, dsb. Dan ini seratus persen berbeda dengan usaha di daratan yang terbilang lebih aman dalam hal keselamatan jiwa. (Artikel ini dapat dilihat dalam versi bahasa Inggris di www.jugglingart.org).

Metode penangkapan Ikan VS Teknik Penangkapan Ikan

Views: 69

Seorang murid bertanya kepada gurunya : “Pak,apa bedanya metode penangkapan ikan dengan teknik penangkapan ikan ?”. Sang guru diam sejenak, lalu menjawab :”Beda-beda tipisnak. Kalau metode itu cara bagaimana melakukan, sdangkan teknik adalah cara pelaksanaannya.” Sang murid masih tetap bingnung karena perbedaan itu katanya sangat tipishingga tidak tahu sama sekali maksudnya. Semua orang memahami perbedaan akan metode dengan teknik, “Hanya saja ketika dituangkan kedalam teori, sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata”, demikian seorang pujangga berujar. Secara harfiah arti metode dan teknik keduanya mengacu pada arti cara. Namun apa sebenarnya perbedaannya ? Kalau kita merujuk pada suatu contoh cerita, anggaplah cerita perang-perangan, maka perbedaan metode dengan teknik akan jelas terlihat.
Pada saat berkecamuk Perang Dunia II,seorang panglima perang Perancis mengadakan pertemuan dengan para komandan lapangannya untuk membahas rencana peperangan melawan pasukan Jerman.Dari hasil pertemuan itu Panglima perang tersebut memerintahkan agar seluruh pasukan Perancis akan melawan pasukan Jerman dengan metode perang gerilya, atau dengan kata lain melakukan prinsip/strategi gerilya. Dari pertemuan itu Panglima perang Perancis memerintahkan pula kepada para komandan lapangannya untuk segera meyusun teknik atau taktik pertempuran agar strategi gerilya yang telah diputuskan memperoleh kemennagnan yang gemilang. Tidak lama kemudian setelah mengetahui kondisi kekuatan persenjataan serta medan tempur masing-masingwilayahnya, para komandan telah menyusun taktik gerilya masing-masing dan disampaikan kepada prajuritnya untuk segera dilaksanakan.
Dari uraian diatas jelas terlihat bahwa sebetulnya taktik merupakan turunan dari strategi atau dengan kata lain teknik merupakan turunan dari metode. Metode berarti cara daris udut pandang suatu ide atau pemikiran, sedangkan teknik mengedepankan suatu cara pelaksanaan yang terlebih dahulu mempertimbangkan berbagai hal yang lebih detail meliputi sumber daya yang dimiliki serta daya dukung di sekitarnya agar tujuan dari strategi dapat tercapai.
Sekarang kembali lagi kepada pertanyaan awal mengenai perbedaan Metode Penangkapanikan dengan Teknik Penangkapan Ikan !
Mengacu dari analogi perang diatas, maka sangat jelas bahwa Metode Penangkapan Ikan dengan Teknik Penangkapan Ikan adalah sangat tebal perbedaannya, tidak beda tipis seperti yang sebelumnya disangkakan. Metode Penangkapan ikan berarti suatu strategi atau prinsip dalam rangka memperoleh ikan. beberapa strategi atau metode penangkapan ikan diantaranya adalah melalui menjerat ikan, memburu ikan, melingkari ikan, serta mengumpan ikan. Selanjutnya disusun suatu teknik atau taktik dalam operasi penangkapan ikan berdasarkan strategi atau metode tersebut dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti alat tangkap ikan, fishing ground, sumber daya manusia, perbekalan, olah gerak kapal, serta alat bantu penangkapan ikan lainnya. Penguasaan serta pertimbangan secara matang berbagai hal tersebut akan menciptakan suatu teknik/taktik penangkapan ikan yang cepat, tepat dan aman, dimana pada akhirnya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu metode/strategi menangkap ikan.
Demikianlah perbedaan Metode Penangkapan Ikan dengan Teknik Penangkapan Ikan melaluisuatu pendekatan logika. Semoga bermanfaat dan tidak bingung lagi !