Category Archives: Bisnis Retail

Pemasaran Ritel: Sebuah Tinjauan

Visits: 26

Toko Ritel dan pemasaran biasanya merupakan bagian besar dari pasar toko retail dan sangat berpengalaman sisi yang berhubungan dengan periklanan dan pemasaran. Ini membantu meningkatkan penjualan terhubung dengan outlet di samping berusaha meningkatkan acara orang menerima setiap kali mereka berhenti oleh para pedagang yang paling disukai.
Perusahaan selain outlet biasanya umumnya mencari untuk menemukan seterusnya terjangkau selain untuk diperhatikan menggunakan persaingan perusahaan mereka. Toko Ritel dan pemasaran sering bagaimana mereka memilih untuk melakukannya. Sebuah strategi yang sangat efektif untuk mengulangi hal ini biasanya sebagai akibat dari memperoleh salah satu dari jenis fitur selain cetakan kertas yang akan menarik perhatian sejumlah pembeli. Perusahaan mengeluarkan sejumlah besar secara tahunan dengan iklan toko ritel dan pemasaran khususnya dengan huruf untuk membantu sementara di samping perbaikan promo. Anda akan menemukan sebuah wilayah utama beberapa iklan toko ritel dan pemasaran, untuk pemula, memikat 100% gratis ke toko ritel Anda selain selanjutnya, untuk membantu mendorong mereka untuk menemukan barang dagangan.
Ada berbagai hal untuk membantu iklan toko ritel dan pemasaran yang membuatnya dan sangat efektif serta posisi terhubung dengan fitur penjualan selain di dalam toko iklan dan pemasaran. Sebuah argumen terhubung dengan hadir penjualan biasanya terletak di kasir. Banyak orang sketsa perhatian ini pelindung untuk solusi yang dipilih; sebagian besar akan membantu Anda untuk menampilkan fungsi eksklusif selain penjualan kotor sementara. Kebanyakan dari fitur ini seharusnya berhasil menyenangkan sehingga salah satu sketsa visi orang terhubung dengan orang, Anda harus diasuransikan dengan cetak. Posisi terhubung dengan memperoleh fitur biasanya diproduksi kedua atau mungkin 3 dimensi, berdasarkan rencana selain tepat apa yang diharapkan dalam perusahaan itu. Kecerdikan ini fitur ini tentu bisa mirip kedua periode sama waktu selain dolar secepat menggunakan rencana. Mereka harus mungkin diakui secara menyeluruh selain dengan cara praktisi tertentu.
Toko Ritel dan pemasaran biasanya adalah saluran penjualan penting yang berhubungan dengan pertukaran verbal memiliki pembeli, melainkan membantu untuk mempromosikan barang dagangan terakhir di samping item pengenalan baru. Agar sebagian besar untuk menjadi benar-benar berguna yang dibutuhkan untuk membantu cukup berkonsentrasi pada pembeli yang cocok dan sama sekali yang cocok pengumuman lisan bursa. Ini cetak pada korporasi perlu kembali dari iklan dan pemasaran sebagai cara untuk menantang sebuah foto model yang kokoh terhadap pembeli.
Segera setelah digunakan dengan cara yang benar, menyimpan iklan ritel dan pemasaran umumnya adalah lisan kokoh pertukaran perangkat lunak, bahkan jadi jika sama sekali jelas tidak dipikirkan secara menyeluruh, melihat ke selain dilaksanakan kemudian sebagian besar pendekatan kemungkinan akan tidak produktif terhadap korporasi, dan mungkin bahkan mungkin berhenti prospek. Ketika datang cara terbaik untuk meningkatkan pengetahuan praktis pembeli di toko-toko untuk meningkatkan penjualan kotor, hampir semua perusahaan adalah untuk membantu praktisi periklanan POS dan perusahaan pemasaran. Konsumen sangat cerdas sekarang dan sehingga memiliki bantuan dari sebuah perusahaan pro tidak boleh diremehkan. Lihatlah belanja di internet yang ditujukan untuk perusahaan POS dengan daerah Anda, atau mungkin dengan sekilas pada daftar jurnal pasar atau mungkin situs internet.

Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

Pelayanan Pelanggan Adalah Suatu Investasi

Visits: 41

Harry Bullis, mantan presiden komisaris General Mills, menganjurkan para wiraniaganya agar melupakan penjualan dan memusatkan perhatian dalam menyajikan pelayanan. Seperti yang dikatakan Bullis, jika setiap kali bangun pagi, anda mulai dengan berkata dalam hati bahwa “saya ingin menolong orang sebanyak mungkin hari ini”, alih-alih, “Saya ingin membuat penjualan sebanyakmungkin penjualan hari ini” maka anda akan merasakan bahwa pendekatanyang anda lakukan terhadap pembeli akan lebih mudah dan lebih terbuka, dan sekaligus anda akan bisa membuat lebih banyak penjualan. Mereka yang berangkat dari kesadaran untuk menolong sesamanya agar memperoleh hidup yang lebih bahagia dan dan lebih mudah, berarti sedang melaksanakan suatu bentuk kewiraniagaan yang paling sempurna.
Hal yang lebih baik dari prinsip penjualan itu ternyata juga merupakan prinsip penjualan yang paling ampuh. Cepat atau lambat, uang dan kepuasan yang anda peroleh akan sebanding dengan pelayanan yang telah anda berikan kepada orang lain. Pada suatu kesempatan, apa yang anda peroleh mungkin lebih sedikit dari yang anda berikan. Tapi pada kesempatan lain, anda akan merasakan hal yang sebaliknya. Karena itu cepat atau lambat, semua akan menjadi seimbang. Apa yang anda tanam, maka itulah yang akan anda tuai.
Pelayanan yang baik yang anda berikan kepada orang lain akan anda rasakan hasilnya bebrapa waktu kemudian. Karena itu, pelayanan boleh dibilang sebagai suatu investasi bagi bisnis toko retail. Hidup dan matinya toko retail dalam jangka panjang bergantung kepada pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Pelayanan pelanggan yang baik akan menciptakan loyalitas pelanggan, dan pelanggan loyal adalahsumber pundi-pundi uang untuk bisnis retail yang kita jalankan.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris

Melindungi Agar Karyawan Anda Tidak Dibajak Oleh Pesaing Anda

Visits: 26

Bisnis toko retail adalah bisnis yang penuh dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bukan hanya dalam rangka meraih profit dan pelanggan sebanyak-banyaknya, tetapi juga dalam rangka memperoleh karyawan yang berkualitas.
Setiap toko retail mengandalkan karyawan garis depan atau para pramuniaga untuk meraih pelanggan loyalnya. Para pramuniaga ini berperan sebagai brand ambassador, dimana image perusahaan dicerminkan oleh sikap para pramuniaga ini dalam menangani dan berinteraksi dengan pelanggan. Oleh karena itu, suatu toko retail modern yang sudah memahami arti pentingnya peran seorang pramuniaga akan selalu merekrut karyawan-karyawan yang memiliki semangat yang tinggi dalam hal melayani. Selain itu, mereka juga menyediakan pelatihan-pelatihan dasar mengenai pelayanan pelanggan sebelum terjun ke dunia nyata.
Namun berhubung biaya pelatihan pelayanan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, ada kalanya suatu perusahaan mengambil jalan pintas untuk merekrut karyawan yang sudah terlatih dari perusahaan lain. Hal ini dinamakan dengan istilah pembajakan karyawan.
Secara hukum, pembajakan seperti ini adalah sah, namun tentunya kerugian berpihak pada perusahaan yang karyawannya dibajak. Untuk itu melindungi kerugian besar akibat pembajakan karyawan, suatu perusahaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesejahteraan
Setiap orang bekerja untuk memperoleh kesejahteraan, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya. Parameter kesejahteraan yang mudah dilihat adalah gaji. Suatu hal yang alami bahwa setiap orang akan mencari gaji yang setinggi-tingginya, sedangkan perusahaan akan membayar gaji seminimal mungkin. Agar karyawan tidak berpindah ke tempat lain, maka perlu untuk dibuat perhitungan gaji yang proporsional, sesuai dengan tugasdan tanggung jawabnya. Jabatan dan pengalaman juga perlu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan gaji.
Pengaturan bonus dan tunjangan pun harus dibuat sedemikian rupa agar karyawan merasa betah di perusahaan. Review secara berkala mengenai pengaturan gaji, bonus, dan tunjangan ini sehingga keresahan karyawan untuk berpindah tempat kerja dapat diredam.
2. Keamanan dan Keselamatan Kerja
Selain kesejahteraan, faktor keamanan dan keselamatan kerja pun sangat penting untuk diperhatikan agar karyawan tidak berpindah ke tempat kerja lain. Bayangkan jika seorang pegawai pembersih kaca gedung bertingkat tidak dibekali dengan peralatan keselamatan! Walaupun bergaji tinggi, tentunya karyawan tidak mau mengorbankan nyawanya dengan percuma. Bayangkan juga jika suatu toko retail tidak dilengkapi dengan brankas. Bagaimana karyawan toko menyimpan/mengamankan uang hasil penjualan jika tidak ada brankas? Padahal mereka bertanggung jawab untuk keamanan uang hasil penjualan. Mereka akan meninggalkan perusahaan karena tanggung jawabnya tidak didukung oleh keamanan dan keselamatan yang disediakan oleh perusahaan.
3. Interaksi Sosial/Hubungan Kerja
Interaksi sosial antar karyawan, karyawan dengan atasan, ataupun karyawan dengan bawahannya mempengaruhi betah atau tidaknya karyawan tersebut tinggal di perusahaan. Hubungan baik antar karyawan akan memberikan ikatan emosional yang kuat diantara mereka, sehingga mereka akan merasa berat hati untuk meninggalkan perusahaan. Perasaan berat hati ini akan memberikan pemikiran bahwa belum tentu mereka akan menikmati suasana dan hubungan kerja seperti ini di tempat lain.
Faktor leadership seorang atasan juga termasuk dalam interaksi sosial ini. Pemimpin yang otoriter dan terlalu mengekang bawahannya akan membuat mereka menjadi tidak betah. Pemimpin harus memberikan keseimbangan dalam rangka membina hubungan komunikasi dan interaksi sosial diantara para karyawan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat seorang pemimpin harus dapat mendukung dan memperhatikan tingkat kepuasan bawahannya.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan agar karyawan tidak berpindah ke tempat lain, dan semuanya itu harus tercantum dalam kontrak kerja karyawan, sehingga mereka memahami hak dan kewajibannya.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

Analisis Lingkungan Bisnis

Visits: 15

Perusahaan-perusahaan besar pada umumnya membuat analisis secara terperinci terlebih dahulu mengenai lingkungan eksternal perusahaannya sebelum melakukan ekspansi bisnis. Lingkungan itu dapat berupa lingkungan sosial, ekonomi, politik, maupun teknologi. Pembahasan yang dilakukan lebih mengarah kepada aspek makronya, meskipun dikaitkan dengan kepentingan perusahaan. Bagi pengelola toko, tentu saja harus menganggap bahwa analisis itu penting. Kedalaman dan rincinya analisis yang dilakukan tergantung dari skala dan ukuran toko.
Aspek-aspek lingkungan yang dapat mempengaruhi sukses tidaknya suatu toko adalah :
Trend belanja masyarakat
Jika kita membangun suatu toko, tentu yang kita pikirkan bukan hanya barang yang akan di jual di toko, akan tetapi trend belanja disekitar toko kita pun harus dipikirkan. Mengapa? Bayangkan saja jika toko kita terletak di lingkungan kelas menengah kemudian toko kita menjual barang-barang yang bermerekterkenal dan berharga tinggi.Apakah akan laku dijual? Jelas tidak. Itulah pentingnya menganalisa trend belanja masyarakat. Agar toko kita mampu menyediakan produk yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan.
Apakah pelanggan kini lebih memperhatikan hal-hal khusus dalam berbelanja? Apakah mereka lebih menghargai mutu? Cobalah untuk mendapatkan masukan dari hal-hal diatas dengan memonitornya melalui majalah bisnis, mengamati prilaku pelanggan toko anda, atau menganalisis laporan penjualan toko. Bagaimana kecenderungan berbelanja suatu keluarga yang kedua orangtuanya bekerja? Apakah para ibu lebih suka berbelanja barang tertentu dibandingkan ayahnya? Berapa kali dalamseminggu seorang ibu berbelanja?
Begitulah, banyak sekali pertanyaan yang akan membimbing kita untuk mengetahui gaya belanja suatu masyarakat. Dengan mengetahui gaya belanja ini, maka kita dapat membuat suatu segmentasi pasar untuk toko kita. Dari segmentasi yang dibuat, maka target dan positioning toko kita pun akan terdeskripsikan. Dan pada akhirnya Toko aakan mendapatkan pendapatan yang maksimal.
Perekonomian
Faktor ekonomi memiliki dampak berantai terhadap bisnis yang kita jalankan. Nilai tukar berubah, maka kemungkinan haraga barang di toko anda pun ikut berubah. Harga bahan bakar naik,maka tentu anda harus menghitung ulang pembelian anda. Jika daya beli pelanggan bergeser, maka anda pun harus cerdik memperlakukan harga barang anda.
Karena itu, perubahan perekonomian nasional bahkan mungkin global, tergantung dari skala bisnisnya, harus selalu diamati untuk pengambilan keputusan strategis bisnis kita.
Sebagai contoh jika anda akan membuka cabang baru di suatu tempat. Investasi membuka cabang baru memakan biaya yang tidak sedikit. Mungkin saja anda harus meminjam dana ke bank untuk ekspansi cabang baru anda. Jika anda tidak memahami kondisi perekonomian terkini, misalnya suku bunga pinjaman, inflasi, dan sebagainya, bisa jadi dana pinjaman anda hilang begitu saja. Toko baru anda tidak berkembang, sementara anda harus membayar cicilan. Akhirnya hal ini dapat membahayakan
bisnis anda.
Kebijakan Pemerintah
Jangan sekali-kali mengabaikan aspek kebijakan pemerintah. Kebijakan impor barang, peraturan perpajakan, zonasi pasar modern, upah minimum,dan lain-lain harus anda perhatikan.Kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan bisa menguntungkan bisnis anda, tapi kadang-kadang juga akan membuat anda kesulitan. Akan tetapi suka atau tidak suka, mau atau tidak mau hal ini harus dilakukan demi keamanan dan kelancaran bisnis toko kita.
Apa hubungannya kebijakan pemerintah dengan keamanan toko kita? Ok, anggap saja jika anda mengabaikan kebijakan pemerintah mengenai upah minimum. Anda membayar kayawan anda dibawah upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Bisa jadi toko anda akan didemonstrasi, entah dengan cara dibajak, atau bahkan mungkin barang-barang anda dicuri oleh karyawan anda sendiri. Sangat jelas tidak aman.

Teknologi
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi, khususnya tenologi informasi dan komunikasi sangatlah cepat. Orang menyebutnya double phenomenon karena pertumbuhannya selalu berlipat dua. Bagi peritel, pengaruh perkembangan teknologi ini sangat signifikan bagi operasional toko. Arah perubahan perangkat teknologi pada industri ritel membuat operasi toko menjadi lebih efisien, cepat, dan seringkali lebih murah. Teknologi yang mempengaruhi operasional toko meliputi Point Of Sales, software pembayaran elektronik, manajemen database pelanggan, software inventory, dsb.
Trend Industri
Trend industri ini mencakup perkembangan dunia ritel yang kita jalani,misalnya format-format toko yang saat ini sedang trend, pola distribusi,pola pelayanan pelanggan, desain warna toko, trend teknologi, dsb.
Persaingan
Pengelolaan bisnis ritel disatu sisi memiliki prospek yang baik,karena potensi pasarnya yang sangat besar. Namun dalambisnis apapaun, ungkapan “ada gula ada semut” selalu terjadi. Jika ada suatu bisnis yang menguntungkan, maka dengan cepat akan muncul pelaku-pelaku bisnis baru yang ikut terjun.
Tingi rendahnya intensitas persaingan akan mempengaruhi mulus tidaknya bisnis yang kita jalankan. Amatilah pesaing-pesaing baru maupun lama, mulai dari strategi promosi mereka, hingga produk-produk yang mereka jual. Semuanya akan membantu anda mengevaluasi strategi anda. Kemenangan dalam persaingan adalah mereka yang memiliki informasi dan menyusun strategi yang tepat berdasarkan informasi tersebut.
Kesemua faktor-faktor tersebut berada diluar kekuasaan kita, namun demikian, dengan menganalisa hal-hal tersebut, kita dapat meraih peluang bagi bisnis yang kita jalankan. Dan dari hasil analisis pun kita juga dapat mengantisipasihal-hal buruk yang bisa mengganggu operasional toko kita.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

10 Nilai-nilai Sam Walton

Visits: 17

Anda tentunya tahu Sam Walton, sang pendiri Wal-Mart. Bagaimana Sam Walton menjadikan Wal-Mart sebagai perusahaan yang memiliki pendapatan milyaran dollar setiap tahunnya dan menjadi salah satu perusahaan yang paling diminati? Inilah beberapa nilai-nilai yang dilakukan oleh SamWalton dalam menjalankan bisnisnya!
1. Komitmen yang tinggi pada usaha anda. Jika anda yakin dengan bisnis anda,maka cintailah ia dan tunjukkan bahwa anda selalu melakukan yang terbaik.Kecintaan ini akan membuat anda antusias dalam bekerja, dan rasa antusiasme ini akan menular kepada lingkungan anda.
2. Berbagi keuntungan dengan seluruh karyawan, dan perlakukan mereka sebagai mitra. Dan jadilah orang yang menghargai bagaimana kemitraan itu harus terus diwujudkan.
3. Berikan motivasi pada mitra anda. Uang dan kepemilikan tidaklah cukup. Anda harus selalu mencari cara-cara baru yang inovatif untuk memotivasi dan memberi tantangan pada mereka. Buat sasaran yang tinggi,dorong persaingan dan tetaplah memberikan evaluasi.
4. Berkomunikasi sebanyak mungkin pada mitra anda. Semakin banyak mereka tahu, semakin mereka memahami perusahaan. Semakin mereka memahami perusahaan, maka mereka akan semakin perhatian pada perusahaan. Jika anda tidak percaya pada mitra anda atas sesuatu yang terjadi, maka giliran mereka tahu, mereka akan menganggap anda tidak menghargai mereka sebagai mitra.
5. Hargai semua yang dilakukan karyawan anda. Selain memberikan uang dan kesempatan memiliki saham agar karyawan loyal, ia harus dihargai. Setiap orang selalu suka bila diberitahu bahwa seseorang menghargai pekerjaannya. Selalulah memberikan pujian, itu semua tidak memerlukan biaya dan bermanfaat untuk masa depan.
6. Rayakan kesuksesan anda. Cobalah temukan sisi humoris dari kegagalan anda. Jangan terlalu dianggap serius, dan cobalah untuk santai. Jika anda santai,maka orang di sekitar anda akan santai juga. Bersenang-senanglah, dan selalu untuk menunjukan antusiasme.
7. Dengarkan setiap orang di perusahaan anda. Cobalah usahakan agar mereka dapat bicara. Apalagi mereka yang ada di barisan depan, karena mereka yang selalu berhadapan dengan pelanggan, dan mengetahui lebih banyak. Inilah total quality sesungguhnya, dimana anda mendorong tanggung jawab dan mencoba untuk memberitahukan kepada anda apa yang sedang terjadi.
8. Lebihkan harapan pelanggan anda. Jika anda lakukan itu, maka mereka akan terus kembali dan kembali lagi. Berikan mereka apa yang mereka inginkan dan tambah sedikit lagi. Tunjukkan bahwa anda sangat menghargai mereka. Akui semua kesalahan anda dan jangan mencari alasan, segeralah meminta maaf.
9. Awasi biaya anda. Karena dari sinilah salah satu sumber keunggulan bersaing peritel. Anda masih sempat melakukan beberapa kesalahan dan tetap bisa menjalankan bisnis jika anda beroperasi dengan efisien.
10. Cobalah melawan arus. Cobalah cari jalan yang berbeda. Kalau semuaorang melakukan satu cara yang sama, maka ini adalah kesempatan bagi anda untuk mencari keuntungan dengan cara yang berbeda
Itulah nilai-nilai yang diwariskan Sam Walton untuk pengembangan bisnis retail anda. Semoga nilai-nilai ini dapat menular kepada anda.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.
Diolah dari buku Sam Walton: Made In America, My Story, co-authored by J.Huey, Doubleday

Sikap-sikap Mendasar Dalam Melayani Customer

Visits: 23

Setiap Karyawan wajib memberikan Pelayanan dengan menempatkan diri sebagai konsultan kepada seluruh Customer yang masuk ke dalam toko. Sikap seorang karyawan adalah cerminan sikap perusahaan terhadap pelanggannya. Jika karyawan itu buruk dalam hal pelayanan pelanggan, maka buruklah citra perusahaan di mata pelanggan, demikian pula sebaliknya. Untuk itu perlu diberitahukan kepada para karyawan mengenai sikap-sikap mendasar dalam pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Secara umum, sikap mendasar dalam pelayanan yang baik terhadap customer adalah :
1. Santai :
Menggunakan bahasa yang tidak formal, sesuai dengan karakter customer yang sedang dilayani.
Menunjukkan sikap percaya diri
Mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan friendly
2. Memprioritaskan pelayanan kepada customer dibandingkan dengan aktifitas lain.
3. Sikap tidak memaksakan kehendak.
4. Informatif
Wajib memberikan informasi mengenai:
Identitas diri
keunggulan produk,
promosi yang sedang berjalan
5. Selalu menunjukkan sikap siap melayani setiap waktu.
Hal-hal yang dianggap tidak menunjukkan sikap melayani adalah :
Menerima atau memainkan Telephon / Handphone di lapangan
Sikap acuh tak acuh
Bercanda dan bergerombol dengan sesama karyawan
Bersandar di gondola
Sikap berpangku tangan
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris

Mengapa Pelayanan Yang Baik Jarang Diperoleh oleh Konsumen?

Visits: 10

Salah satu kunci terbesar untuk meraih keberhasilan jangka panjang adalah dari kalimat sederhana ini : pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. Akan tetapi anda tentu sependapat dengan saya bahwa pelayanan yang baik itu sangat jarang kita peroleh. Mengapa? Pada dasarnya hal ini disebabkan oleh tiga hal :
1. Para karyawan tidak memahami dasar-dasar pelayanan. Acapkali para karyawan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaannya tanpa lebih dulu memahami secara jelas hal-hal apa saja yang diperlukan untuk memenangkan dan memelihara pelanggan. Banyak bisnis yang sebenarnya potensial menjadi gulung tikar hanya karena karyawannya tidak terlalu mengetahui masalah pentingnya pelayanan pelanggan.
2. Saat kontak – saat genting yang bisa menciptakan atau merusak bisnis – tidak dikenali dan ditangani dengan baik. Setiap kali seorang pelanggan melakukan suatu kontak dengan seorang duta perusahaan misalnya sales atau pramuniaga toko, maka ia akan diliputi oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap kontak tersebut. Bgaimana seorang karyawan menangani saatkontak tersebut setiap hari; itulah yang memnenetukan keberhasilan bisnis tersebut di masa mendatang. Kontak yang berkesan dan menyenangkan pelanggan akan membuat mereka “terbeli” hatinya, dan dengan senang hati akan kembali lagi berbelanja. Dan tidak hanya itu, mereka akan menceritakan kesan baiknya kepada beberapa orang temannya. Dan ini bagus untuk memperoleh pelanggan baru yang loyal.
3. Sistem imbalan. Pelayanan yang prima meruakan barang langka, karena banyak manajer yang lalai untuk menghargai karyawannya yang telah memeberikan pelayanan extra tersebut. Yang terjadi biasanya adalah perusahaan mempekerjakan seseorang dengan gaji tetap, dan hanya memberikan sedikit atau bahkan tidak lagi memberikan imbalan atas jerih payahnya memberikan pelayanan extra terhadap pelanggan. Dan dalam iklim yang seperti itu, maka biasanya karyawan akan menjadi masa bodoh atau bahkan jengkel terhadap pelanggan. Walaupun mereka jarang menerima isyarat tersebut melalui kata-kata, namun sikap ini sangat terlihat dengan jelas oleh pelanggan. Dan bagi pelanggan, karyawan adalah perusahaan. Besar kemungkinan bahwa di masa mendatang pelanggan tersebut akan membawa uangnya untuk berbelanja di tempat lain. Oleh karena itu sistem imbalan yang dirancang dengan baik sangat penting untuk mendukung keberlangsungan hidup bisnis yang djalankan.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

Pelanggan Yang Baik Yang Merusak Bisnis Anda

Visits: 73

Saya adalah seorang pelanggan yang baik. Anda semua tentu mengenal saya. Saya adalah pelanggan yang tak pernah mengeluh; entah bagaimana pun bentuk pelayanan yang saya terima.
Bila masuk ke sebuah restoran, maka saya akan duduk tenang sementara para pelayan mengobrol dan tak ambil pusing untuk menanyakan apakah sudah ada yang datang untukmengambilpesanan saya. Kadang-kadang serombongan orang yang datang setelah saya lebih dulu dilayani, tapi saya tidak mengeluh. Saya hanya menunggu.
Dan bila masukke sebuah toko untuk membeli sesuatu, saya tidakmau membuat orang lain susah. Saya berusaha untuk memahamiorang lain. Jika seorang pelayan yang bertingkah menjadi tersinggung, karena sebelum mengambil keputusan saya harus melihat dulu berbagai barang yang dipajang, maka saya berusaha untuk bersikap sopan. Saya tidak percaya bahwa kasar harus dibalas dengan kasar.
Beberapa waktu yang lalu saya berhenti di sebuah pompa bensin dan harus menunggu sampai hampir lima menit. Dan ketika pelayan melayani saya,bensin yang diisinya muncrat ke kaca mobil saya, lalu ia mengelapnya dengan kain yang berminyak. Apakah saya mengeluh atas pelayanan itu ? Tidak, saya hanya diam saja. Saya tidak pernah memaksa,saya tidak pernah merengek. Dan tak pernah terbayangkan oleh saya bahwa saya akan menjadi tontonan di tempat umum. Saya rasa hal itu adalah kurang pantas, tapi saya diam saja, karena saya adalah pelanggan yang baik. Dan anda mau tahu lagi siapa diri saya ini?
SAYA ADALAH PELANGGAN YANG BAIK YANG TAK AKAN PERNAH KEMBALI BERBELANJA DI TEMPAT-TEMPAT TERSEBUT!
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

Fakta-fakta Mengenai Pelanggan

Visits: 18

Jika anda adalah seorang pebisnis dan memahami bahwa every business is service business, maka anda harus memperhatikan fakta-fakta mengenai pelanggan berikut ini :
1. Rata-rata perusahaan hanya mendengar keluhan 4%dari 100% pelanggannya yang tidak puas. Yang 96% lagi pergi secara diam-diam. Dan 91% dari pelanggan yang tidak puas itu tidak akan pernah kembali. Bagi perusahaan yang orang-orangnya tidak mengerti bagaimana harus memperlakukan pelanggan, hal ini merupakan kerugian finansial yang serius. Tapi sebaliknya pula hal ini merupakan keuntungan yang luar biasa bagi perusahaan yang orang-orangnya mengerti bagaimana harus memperlakukan pelanggan.
2. Suatu penelitian entang “mengapa pelanggan lari” menemukan kenyataan-kenyataan berikut :
– 3% karena pindah tempat tinggal
– 5% karena menemukan persahabatan baru di perusahaan atau toko lain
– 9% karena bujukan pesaing
– 14% karena merasa tidak puas dengan produk yang dibelinya
– 68% karena sikap masa bodoh yang diperlihatkan oleh pemilik, manajer,dan karyawannya.
3. Rata-rata seorang pelanggan yang tidak puas akan menceritakan masalahnya kepada delapan atau sepuluh orang temannya. Satu dari lima pelanggan yang tidak puas akan menceritakan masalahnya dan keluhannya di jejaring sosial. Untuk memperbaiki satu insiden yang negatif diperlukan selusin pelayanan yang positif.
4. Tujuh dari pelanggan yang mengeluh itu akan kembali meneruskan hubungan bisnisnya dengan anda setelah anda memecahkan masalah yang mereka hadapi. Jika masalah tersebut langsung anda pecahkan saat itu juga, maka 95% dari mereka akan meneruskan hubungan bisnis dengan anda. Seorang pelanggan yang puas karena keluhannya ditanggapi, rata-rata akan menceritakan pengalamannya itu kepada lima orang temannya.
5. Untuk menarik pelanggan yang baru, rata-rata perusahaan menghabiskan waktu enam kali lebih banyak daripada waktu yang dipakainya untuk mempertahankan pelanggan yang lama. Padahal dalam sebagian besar kasus, loyalitas pelanggan mempunyai nilai 10 kali lebih besar daripada uang yang dibelanjakannya dalam satu kali pembelian.
6. Bisnis yang kualitas pelayanannya rendah, rata-rata hanya memperoleh tambahan 1%pelanggan baru dan kehilangan pangsa pasar sebanyak 2% setahun. Pada pihak lain, bisnis yang kualitas pelayanannya sangat baik, bahkan beyond service excellent, rata-rata memperoleh 12% tambahan pelanggan baru, meraih pangsa pasar sebesar 6% setahun dan biasanya mampu menetapkan harga yang cukup tinggi.
Itulah beberapa fakta-fakta mengenai pelanggan yang harus anda perhatikan agar bisnis anda bertahan bahkan dapat terus berkembang.
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.

10 Kunci Sukses Menjalankan Organisasi Penjualan

Visits: 16

Organisasi  penjualan  adalah  suatu  bentuk  organiasasi  yang  tidak  ada  bentuk,  Kenapa?  karena  oganisasi  penjualan adalah  dinamis, mudah berubah sesuai dengan kebutuhan,  tuntutan pasar  dan  desakan persaingan.  Penulis  sangat  mengapresiasi  salah satu Buku  dengan  judul  “Plan or Die” , karena isinya  adalah  orang-orang hebat seperti;  Timothy Nolan  Ph. D.,  Leonard  Goodstein  Ph. D.dan  J. William  Pfeiffer  Ph.D.
Beberapa  kata  kunci di dalam  mensukseskan organisasi penjualan adalah  adanya etos  kerja di dalam budaya organisaasi  itu, yaitu KEBUTUHAN AKAN  PERUBAHAN,  dengan  kemampuan  dan  keterampilan  dalam menerima Visi.  Dari  prinsip  itu saya jabarkan ke dalam 10 kunci  sukses menjalankan organisasi penjualan, agar dapat  seiring dengan arus  tuntutan  situasi sebagai berikut:
Pertama, Ambil  keputusan berdasarkan “Values”. Hal  ini sangat penting dikarenakan Values / nilai-nilai adalah  alat pengikat dan kendali setiap aktivitas  harus berdasarkan nilai-nilai  organisasi yang sudah disepakati bersama,  sehingga  dengan  keputusan berdasarkan nilai-nilai  maka ini merupakan jangkar yang kokoh.
Kedua, Miliki  sebuah “Misi” berdasarkan  pandangan bersama.  Hal  ini  penting, dikarenakan setiap  visi dan misi disusun  dan  disepakati bersama sebagai modal dasar yang sangat kuat.  Karena setiap produk dan kegiatan organisasi adalah milik bersama,  sehingga akan menciptakan  jiwa  rasa memiliki dan keterlibatan dari awal sebagai kunci keberhasilan kelompok kerja, dan perusahaan secara utuh.
Ketiga,  Beri semangat agar selalu gigih.  Memberi semangat  diibaratkan supporter pada suatu pertandingan. Walaupun belum tentu mendapatkan insentif , namun rasa kebersamaan dan dukungan moral adalah  Motivator Tool yang cukup efektif bagi dunia penjualan. Mereka   sangat haus akan dukungan dan pengertian akan teman-teman di lingkungan mereka berada sebagai pelepas dahaga , dan  obat  kuat agar selalu dapat bersemangat di dalam situasi kerja berat sekalipun.
Keempat,  Berikan Reward bagi yang berprestasi, dan pengambil resiko. Reward adalah  kata yang paling cocok untuk setiap  kegiatan agar memacu motivasi di setiap jajaran organisasi penjualan. Walaupun biasanya dalam sistem motivasi    reward itu berdampingan dengan Punishment. Hanya saja  kata  punishment lebih bersifat / bermakna negative , walau banyak di antara  golongan karyawan tertentu  punishment lebih mujarab agar mereka berkinerja tinggi.   Maka,  memberi semangat tidak selalu harus dalam bentuk insentif materi semata, namun dapat juga dilakukan dalam bentuk perhatian dan memanusiakan mereka.
Kelima, Karyawan adalah “Asset”, sehingga terus-menerus perlu di tingkatkan  produktivitasnya.  Tuntutan  jaman mengharuskan setiap insan di dalam organisasi diperlakukan sebagai  assets yang harus dipelihara,  berkembang dan menguntungkan.  Karena  bermodalkan  hal ini , maka  tingkat  turn-over manpower akan mengecil,  dan  loyalitas karyawan semakin terjaga.
Keenam, Budaya  Continuous Learning / Pembelajar sejati.  Organisasi penjualan akan  terus bertahan dan berkembang, sehingga orang-orang yang ada di dalamnya pun  terus berkembang. Oleh karena itu, budaya  belajar di perusahaan  adalah perlu diciptakan secara ter-struktur dan ber-kesinambungan.  Hal  ini  sangat penting  karena  belajar  adalah suatu kegiatan tanpa akhir,  dan tidak mengenal usia. Oleh karenanya  budaya  belajar secara berkesinambungan adalah sebuah kegiatan yang perlu mendapatkan pehatian khusus, dan anggaran yang cukup,  agar  hal  ini  bukan hanya sebagai simbol semata.
Ketujuh, Biasakan  mencari  Solusi inovasi.  Pemahaman akan kiat ketujuh  ini – menurut  bukunya Nur Kuncoro disebut sebagai  out of the box.  Inovasi adalah  sesuatu yang keluar dari alam biasanya, yaitu  “Nyeleneh’ , aneh,  tidak  umum, namun harus diikat dengan kata aplikatif,  bukan  hanya semata-mata gagasan yang inovatif atau kreatif  saja.  Sangatlah percuma inovatif, tapi tidak dapat dieksekusi. Jadi, dengan kata lain bahwa solusi yang inovatif  ini juga harus aplikatif.
Kedelapan,  Supervisi antisipatif.  Tugas  para  jarajan penjualan adalah  selalu berada  jauh dari  kantor.  Kegiatan mereka sangat mobile. Sehingga terkadang memberikan kesan sebagai  orang-orang yang susah dikontrol,  liar dan banyak menghindar  dari  kejaran  pengawasan.  Untuk mengantisipasinya diperlukan suatu sistem supervisi  antisipatif,  yaitu  dengan mengurangi kemungkinan  adanya waktu luang untuk  mencuri waktu: berikan jadwal yang padat,  terukur,  yang biasanya disebut sbagai pola kerja baku, sehingga seluruh kegiatan  mulai dari jam hadir di kantor, di lapangan, di perjalanan dan waktu administrasi semuanya dihitung secara seksama. Saat ini hal tersebut sudah sangat mungkin dilaksanakan dengan bantuan teknologi connecting dan  online antara  pelanggan dengan  kantor.
Kesembilan, Mindsets manajemen  selalu  “pro” pada pasar.  Pada dasarnya, perusahaan menjual produk atau jasa  adalah  karena  adanya  kebutuhan konsumen. Dengan  prinsip itulah  seharusnya  orientasi dan budaya organisasi penjualan  harus  pro kepada pasar. Mulai dari  produk yang ditawarkan,  program  promosi,  dan purna jual semuanya pro pasar. Sehingga  pandangan lama  bahwa  di dalam proses menjual itu  ditekankan tentang  customer  need analisis. Namun, saat   ini  sudah  tidak  cukup lagi,  karena itu diperlukan  dua langkah ke depan,  yaitu  selain  Need harus  juga Meet dan Exit.
Perbedaaanya  dimana?   kalau hanya need hanya bersifat  pasif. Sedangkan Meet ada  follow up atau tindak lanjut  secara proaktif. Untuk menjaga  loyalitas  konsumen,  maka harus  diketahui Exit, analisisnya. Sehingga, kita bisa mengantisipasi  setiap  pelanggan agar  jangan sampai  meninggalkan kita.
Kesepuluh,  selalu berpikir besar, namun  menguasai hal detail.  Bicara  Go  retail, maka  kita  harus  juga  Go  detail.  Kegiatan   inilah yang langka,  dan  hampir selalu diabaikan – karena  bicara  detail adalah pekerjaan  yang membosankan, bahkan buang-buang waktu. Namun  kita  akan  dapat  menyusun gunung  yang besar, bilamana  kita  juga  berhasil  menyusun  batu-batu  kecil sebagai pondasinya.  Dengan pemikiran Think Global act Local,   rencana  strategis ini dapat terintegrasi, dan  diaplikasikan dengan baik oleh  setiap  pelaku organisasi yang ada dibawahnya. 
Klik disini untuk versi Bahasa Inggris.